Arsip

Shirathal Mustaqim Versi Nasrani

Damopoli Jasmin, Aktifis FAKTA dari Mandom  mewatakan gencarnya Kristenisasi di Gorontalo.  Menurut Ilmu Poliitk kelahiran BolaangMongondow ini, misi  kristen dibalut dalam kemasan  Islam dan  budaya  lokal. Beberapa kegiatannya adalah siaran di radio berbahasa Gorontalo, kursus al-Qur'an dan penerbitan Majalah Tinelo News. Majalah yang diterbitkan Ilomata ini memang menipu umat. Sususan redaksinya memakai nama Islam.

Pemimpin  Redksi :  Zulkarnain, Staf Redaksi : Hasan, Ka'dua, Aminah  dan  Dewi. Sebagaimana umumnya selebaran gelap  kristen  lainnya,  majalah  ini  juga  tidak  mencantumkan  alamat.  Dalam  menjajakan   misi Kristennya, Tinelo News menyelewengkan makna Shirathal Mustaqiim dalam al-Qur'an surah al-Fatihah 6-7. Ilomata juga menerbitkan kaset, berisi tuntunan menuju Shiraatal Muataqiim berbahasa Gorontalo dalam seri "Habari Mopiyohu Piloposabewo Mayi le Yahya".

Selain itu, Tinelo menulis  kuis Shiraatal  Mustaqiim (Surah al-Fatihah 6-7): "Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jala orang - orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Kita mendapat gambaran, pada zaman sebelum Muhammad saw mengajarkan Islam, sudah ada orang  yang mengikuti jalan yang lurus.  Mereka  diberi  nikmat  oleh  Allah  dan  tidak  tersesat  sehingga  Nabi  meminta petunjuk pada Allah SWT tentang jalan itu. Siapakah orang-orang yang lebih dulu mengikuti jalan itu?

Jawabannya adalah Yesus Kristus (Isa Al-masih)." Brosur Kristen "Shirathal Mustaqiim" juga memelesetkan makna ayat ini. Menurutnya,  Shiraathal  Mustaqiim  adalah  Isa  anak  Maryam yang harus diikuti dan ditaati, karena Injil Yohanes 14:6 menyebutkan, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Baa, kalau tidal melalui Aku." 

Mereka menyimpulkan,  orang  yang ingin selamat  harus mengakui Yesus sebagai  tuhan,  jurus  selamat  dan masuk Kristen.

Bagi umat Islam,  ayat ihdinas shirathal mustaqiim, shirathal ladziina an'amta 'alaihim (Tunjukilah kami jalan yag lurus, yaitu jalan  orang-orang  yang  telah  Engkau  anugerahkan nikmat kepada mereka), merujuk pada para Nabi,  shidiqin  (orang-orangujur)  dan  para  syuhada  (syahid membela agama).  Maka, jalan yang lurus bagi orang yang hidup sesudah para Nabi adalah mentaati perintah Allah dan RasulNya (QS an-Nisa:69-70).

Hal ini ditegaskan al-Imam Ibnu  Katsir  dalam  tafsirnya (I/30).  Shirathal  mustaqiim  adalah jalan para Rasul Allah, karena semua Nabi berada pada jalan yang lurus. Allah SWT menyebut Nabi Muhammad saw sebagai salah satu di antara para Nabi yang berada di jalan yang lurus (QS Yanis : 3-4).

Nabi Ibrahim juga berada di jalan  yang lurus (QS an-Nahl : 120-121).  

Dakwah  utamanya adalah mengajak kedua orangtuanya pada jalan yang lurus (QS MAryam:42-43).

Nabi Musa dan Harun juga berada di jalan yang lurus(QS an-Shaffat:118).

Nabi Ishaq, Ya'qub, Nuh, Daud, Sulaiman, Ayub, Yusuf, Musa, Harun, Zakariya, Yahya, Ilyas, Ismail, Ilyasa', Yunus, Luth as, semuanya diberi hidayah oleh Allah SWT, berada di jalan yang lurus (QS al-An'am:84-87).

Esensi shirathal mustaqiim adalah beribadah pada Allah tanpa mempersekutukannya (QS Yasin:60-61).

Nabi Isa menegaskan,  jalan  yang  lurus  adalah  bertauhid pada Allah. "Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu, sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus," (QS AliImran:51).

"Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus," (QS az-Zukhruf:64).

Nabi Muhammad, penutup para Nabi juga  berada di jalan yang  lurus (QS al-Hajj:67, Yasin:3), berdakwah menyeru jalan yang lurus (QS al-Mu'minun:73-74, al-An'am:153).  Muhammad  berdakwah  menyampaikan al-Qur'an, kitab yang diturunkan Allah untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan pada cahaya yang terang benderang (QS Ibrahim:1).

Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) diingatkan tentang datangnya al-Qur'an yang menuntun mereka ke jalan yang lurus (QS al-Maa'idah:15-16).

Bagi orang yang  istiqamah di jalan  yang  lurus dengan  taat pada  Allah  dan  Rasul-Nya,  Allah  menjanjikan kemenangan  besar (QS al-Ahzab:70-71).  Sebaliknya, Allah  mengancam  orang  yang mengikuti selain jalan yang lurus.  Mereka  dimasukkan ke Neraka Jahanam sebagai tempat tinggal yang buruk (QA an-Nisa:115).

Jadi, shirathal mustaqiim bukan berarti menerima Yesus sebagai tuhan, juruselamat dan masuk Kristen. Selain itu, meyakini Yesus sebagai satu-satunya jalan yang lurus, mengandung banyak kesalahan :

Pertama, Yesus bukanlah satu-satunya orang yang berada di jalan yang lurus, melainkan salah satu Nabi yang diberi hidayah Allah di jalan yang lurus.

Kedua, jalan lurus yang diajarkan Isa tidak menjadikannya sebagai tuhan dan juruselamat, tapi bertauhid pada Allah SWT (QS al-Maa'idah:116-118).
Dalam Injil pun, Yesus menegaskan ajaran tauhid (Matius 4:10, Lukas 4:8, Markus 12:29).
Ajaran trinitas yang menobatkan Yesus sebagai tuhan adala penyimpangan atas nama Yesus. Ajaran ini ditopang oleh ayat Bibel (I Yohanes 5:7-8) yang diakui kepalsuannya oleh pakar teologi Kristen.

Ketiga, jika meneladani ajaran Isa, maka yang harus diamalkan adalah ajarannya, bukan ajaran orang lain yang membelokkan ajaran Nabi Isa. Beberapa ajaran Nabi Isa, antara lain : berlaku khusus untuk bani Israel (QS az-Zukhruf:59, Matius 10:5-6, Matius15:24)

Mengakui kenabian Muhammad saw sebagai Nabi terakhir yang kedatangannya dinubuatkan oleh Nabi Isa (QS ash-Shaff:6, Injil Yohanes 16:7-14).

Menyangkal doktrin Yesus sebagai penjelmaan Allah,karena Yesus tidak mengajarkannya (QS al-Maa'idah:116-117, Injil Yohanes 17:3), dan lainnya.

Jika ajaran Yesus ini tak ditaati oleh orang yang mengaku sebagai pengikutnya, maka mereka bukanlah pengikut Yesus, karena mereka telah mengkhianati sabda Yesus : "Kalau kalian mengasihi aku, kalian akan menjalankan perintah-perintahku," (Yohanes 14:15). (sabili)

Selain di Gorontalo Buku Shirotol Mustaqim banyak beredar di SUMBAR