Arsip

II. TANDA-TANDA KIAMAT DI DALAM HADIS-HADIS NABI MUHAMMAD SAW.

PERANG DAN ANARKI

Empat belas abad yang lalu, Nabi Muhammad saw. menceritakan sejumlah rahasia yang berkenaan dengan Hari Kiamat — dan mengenai pikiran beliau tentang hal tersebut — kepada para sahabatnya. Sabda-sabda yang berharga ini telah disampaikan dari satu generasi ke generasi hingga hari ini dalam bentuk kitab-kitab hadis dan karya-karya para ulama. Hadis-hadis yang digunakan dalam bagian-bagian selanjutnya dari buku ini mengandung informasi yang diberikan oleh Nabi Muhammad saw. tentang hal ini.
Dalam hal ini, mungkin saja muncul suatu keraguan dalam hati pembaca berkenaan dengan kesahihan dan keotentikan hadis-hadis tentang Hari Kiamat. Memang adalah suatu fakta yang diakui bahwasanya, pada masa lalu, telah terdapat sejumlah hadis palsu yang dibuat-buat dan dinisbatkan kepada Nabi Muhammad saw., namun hadis-hadis yang menjadi pokok pembahasan penelaahan kita akan dengan mudah dikenali bahwa asalnya adalah dari Nabi Muhammad saw. Terdapat metode untuk membedakan antara hadis-hadis yang sahih dengan hadis-hadis yang palsu. Sebagaimana kita ketahui, hadis-hadis tentang Hari Kiamat menceritakan peristiwaperistiwa yang akan terjadi pada masa depan. Dengan alasan inilah, manakala sebuah hadis terbukti kebenarannya seiring berjalannya waktu, segala keraguan tentang sumber dari sabdasabda ini pun hilang.

Sekian banyak ulama yang melakukan penelitian mengenai pokok pembahasan Akhir Zaman dan tanda-tanda Hari Kiamat telah menggunakan kriteria ini. Seorang pakar dalam pokok pembahasan ini, Bediuzzaman Said Nursi, mengatakan bahwasanya merupakan fakta bahwa hadis-hadis yang berkenaan dengan Akhir Zaman memiliki hubungan dengan peristiwa-peristiwa yang terlihat pada masa kita menunjukkan kesahihan dari hadis-hadis tersebut.

Beberapa tanda-tanda yang diceritakan di dalam hadis-hadis tersebut telah dapat dilihat di sebagian wilayah dunia ini pada suatu kurun waktu selama 1.400 tahun sejarah Islam, namun hal itu tidak akan membuktikan bahwa periode tersebut adalah Akhir Zaman. Untuk suatu periode tertentu yang disebut Akhir Zaman, semua tanda Hari Akhir harus dapat diamati terjadinya dalam satu kurun waktu yang sama. Hal ini diungkapkan dalam sebuah hadis:

Tanda-tandanya terjadi secara berurutan bagaikan bagian-bagian dari kalung yang jatuh satu demi satu tatkala untaiannya terputus. (H.r. Tirmizi)

Manakala kita menelaah Akhir Zaman dari sudut pandang informasi yang diceritakan di atas, kita pun sampai pada sebuah kesimpulan yang mencengangkan. Tanda-tanda yang digambarkan oleh Nabi Muhammad saw. secara rinci sedang terjadi satu demi satu di setiap penjuru dunia, sebagaimana tergambar pada abad di mana kita hidup sekarang ini. Begitulah, bahwa hadis-hadis tersebut melukiskan dengan sempurna potret zaman kita. Sungguh ini adalah sebuah keajaiban, dan menuntut adanya pertimbangan yang matang. Setiap tanda yang terjadi adalah untuk mengingatkan kepada manusia sekali lagi akan sangat dekatnya Hari Kiamat, suatu hari manakala mereka akan memberikan pertanggungjawaban atas diri mereka sendiri di hadirat Allah, dan dengan demikian, mereka hendaknya bersegera menerapkan nilai-nilai akhlak al-Qur’an dalam kehidupan mereka.


PERANG DAN ANARKI

Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad saw. menggambarkan Akhir Zaman sebagai berikut:

Rasulullah saw. bersabda: “Akan banyak terjadi alharj.” Para sahabat bertanya, “Apakah al-harj itu?” Beliau menjawab, “(Yaitu) pembunuhan, pertumpahan darah.” (H.r. Bukhari)

Makna harj yang disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad saw. di atas adalah “kekacaubalauan total” dan “ketidakteraturan”, yang tidak terbatas pada satu wilayah tertentu, namun akan tersebar luas di seluruh penjuru dunia.

Sekali lagi, tentang topik ini, sabda-sabda Nabi Muhammad saw. berikut telah sampai kepada kita:

As-Sa‘ah (Hari Kiamat) akan tiba manakala keke rasan, pertumpahan darah, dan anarki telah merata di mana-mana. (Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul ‘Ummaal)

Dunia ini belum akan kiamat hingga datang suatu hari di mana akan terjadi pembunuhan dan pertumpahan darah di mana-mana. (H.r. Muslim)

Manakala kita telaah hadis-hadis di atas, kita pun mengarah pada sebuah kesimpulan yang penting. Nabi Muhammad saw. telah menggambarkan terjadinya konflik-konflik, kekacauan, pembunuhan, peperangan yang melibatkan seluruh dunia, dan munculnya teror, dan memberitahukan bahwa peristiwa-peristiwa ini adalah tanda-tanda Hari Akhir.

Bila kita menilik empat belas abad terakhir, kita pun melihat bahwa sebelum memasuki abad ke-20 peperangan bersifat regional. Akan tetapi, peperangan yang berpengaruh pada setiap orang di dunia ini, sistem-sistem politik, keseluruhan struktur ekonomi dan sosial, hanya pernah terjadi baru-baru ini saja, dalam dua perang dunia. Dalam Perang Dunia I, lebih dari 20 juta orang terbunuh; dalam Perang Dunia II, korbannya lebih dari 50 juta jiwa. Pada saat yang sama, Perang Dunia II diakui sebagai perang yang paling berdarah, terbesar, dan paling destruktif dalam sejarah.

Teknologi militer modern, termasuk senjata-senjata nuklir, biologi, dan kimia, telah meningkatkan efek-efek perang hingga pada suatu batasan yang tak pernah terlihat sebelumnya dalam sejarah. Oleh karena senjata-senjata pemusnah massal yang telah dikembangkan, sudah diterima secara umum bahwa dunia ini tidak akan memasuki suatu perang dunia ketiga.


Konflik-konflik yang terjadi pasca-Perang Dunia II — Perang Dingin, Perang Korea, Perang Vietnam, konflik ArabIsrael, dan Perang Teluk — adalah di antara sekian peristiwa yang paling kritis pada masa kita. Demikian pula halnya, perang-perang regional, konflik-konflik dan perang-perang sipil, telah menimbulkan kerusakan di banyak tempat di dunia ini. Di tempat-tempat seperti Bosnia, Palestina, Chechnya, Afghanistan, Kashmir dan banyak lagi lainnya, berbagai persoalan membahayakan umat manusia.


 Contoh lain dari suatu tipe “kekacauan” yang memprihatinkan umat manusia yang sama besarnya dengan perang adalah terorisme internasional yang terorganisasi. Sebagaimana disepakati juga oleh para pemegang otoritas atas pokok pembahasan ini, aksi-aksi teror telah berlipat ganda pada paro terakhir abad ke-20.2 Sungguh, bahkan mungkin saja dapat dikatakan bahwa teror tersebut adalah suatu fenomena yang khas pada abad ke-20. Organisasi-organisasi yang mengabdi pada rasisme, komunisme, dan ideologi-ideologi serupa itu, atau dengan tujuan-tujuan nasionalis, telah terlibat dalam aksiaksi brutal dengan bantuan teknologi yang berkembang.


Dalam sejarah dunia akhir-akhir ini, aksi-aksi teror telah berulang kali menimbulkan kekacauan. Banyak darah yang sudah tertumpah dan tak terhitung orang-orang tidak berdosa yang kehilangan anggota tubuhnya atau terbunuh. Namun tetap saja, umat manusia masih belum mengambil pelajaran dari peristiwa-peristiwa yang tragis ini.

Di banyak tempat di dunia ini, teror terus berlangsung sebagai akar-akar aksi anarki yang mematikan.

Terdapat sejumlah ayat al-Qur’an yang relevan dengan pokok pembahasan ini. Dalam Surat ar-Rum, dinyatakan bahwa kekacaubalauan tersebut telah menimpa dunia ini karena apa yang telah diperbuat oleh tangan manusia:

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Q.s. ar-Rum: 41).

Kita harus menambahkan bahwa ayat ini adalah sebagai peringatan bagi diri kita akan sebuah kebenaran yang sangat penting. Rasa sakit dan perih yang timbul dari kesalahankesalahan yang dibuat oleh umat manusia adalah suatu bentuk peluang untuk membantu mereka agar meninggalkan ke-salahan-kesalahan ini.
Singkatnya, kini kita sedang hidup pada abad kekacaubalauan dan ketidakteraturan di mana lagi-lagi tanda lain dari Akhir Zaman yang dapat dikenali. Tanda ini adalah sebuah peringatan keras agar manusia hendaknya segera mulai menjalani kehidupan mereka sesuai dengan ajaran-ajaran moral dari al-Qur’an.

Di dalam hadis, Nabi saw. telah menggambarkan tentang peperangan dan teror yg bertebaran didunia, dan diriwayatkan bahwa kejadian-2 spt. itu adalah tanda-2 dari Hari Kiamat. Pada saat ini, disetiap belahan dunia, perang regional sekaligus perang sipil semarak dimana-mana.

Banyak negara di dunia berjuang melawan aksi teror  yg dilakukan oleh warganya. Di tempat-2 spt Checny, kuburan massal dapat ditemukan, dan orang-2 tua, anak-2 kecil, dan bayi sangat menderita. Bentuk  teror dan konflik semacam ini menyita perhatian kita dan mesti dipertimbangkan sbg. salah satu diantara tanda-2 Hari Kiamat. Kejadian-2 yg sudah  di prediksikan sebelumnya dalam hadis tsb. menjadi alasan kuat bagi setiap orang untuk menjadi bahan pemikiran, dan dari situ dapat mengambil pelajaran.

 Fakta bahwa tanda-2 yg telah diriwayatkan dalam hadis Nabi saw. menjadi suatu kenyataan, dan fakta bahwa dunia kita yg dipenuhi dengan panorama seperti ini adalah peringatan bagi umat manusia untuk kembali ke ajaran al-Quran,
Keadan yg dirasakan oleh orang-2 didunia ini sekarang adalah suatu kesempatan yg penting bagi mereka unt. mempertimbangkan kembali kekacauan yg mereka alami, dan mengambil pelajaran dari hal itu dan tidak memberi kesempatan untuk mengulangi kembali kesalahan mereka.


KEHANCURAN KOTA-KOTA BESAR: PEPERANGAN DAN BENCANA

Salah satu pemberitahuan yang disampaikan kepada kita oleh Nabi Muhammad saw. tentang Akhir Zaman adalah sebagai berikut:

Kota-kota besar akan hancur hingga seakan-akan belum pernah ada sebelumnya. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi ‘Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman)

Kehancuran kota-kota besar yang dibicarakan dalam hadis ini mengingatkan akan kehancuran yang kini ditimbulkan dari perang dan berbagai bencana alam. Senjata-senjata nuklir yang dikembangkan secara mutakhir, pesawat terbang, bom-bom, rudal-rudal, dan senjata-senjata modern lainnya, telah mengakibatkan kehancuran yang tak terperikan. Senjata-senjata mengerikan ini telah mendatangkan suatu tingkat kehancuran yang tak pernah terlihat sebelumnya. Sungguh, kota-kota besar yang menjadi targetlah yang paling terpengaruh oleh kehancuran ini. Kehancuran yang tiada taranya pada Perang Dunia II adalah satu contoh dari hal ini. Dengan penggunaan bom atom dalam perang dunia terbesar, Hiroshima dan Nagasaki benar-benar hancur lebur. Hasil dari aksi pemboman besarbesaran, ibukota-ibukota Eropa dan kota-kota penting lainnya menderita kerusakan yang sangat parah. The Encyclopedia Britannica menggambarkan kerusakan yang mengakibatkan kondisi memburuknya kota-kota Eropa selama Perang Dunia II:

Hasil penghancuran besar-besaran ini telah mengubah banyak wilayah Eropa menjadi lengang dan sunyi: kota-kota hancur lebur atau menjadi santapan badai api, daerah pinggiran kota hangus dan menghitam, jalan-jalan penuh lobang dampak dari ledakan granat atau bom, rel-rel tidak berfungsi lagi, jembatan-jembatan hancur atau putus, pe-labuhan-pelabuhan dipenuhi dengan kapal-kapal yang tenggelam dan miring. “Berlin,” kata Jenderal Lucius D. Clay, deputi gubernur militer zona AS di Jerman pascaperang, “ketika itu seperti kota mati.”3

Singkatnya, kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diakibatkan oleh Perang Dunia II seluruhnya cocok dengan apa yang digambarkan di dalam hadis Nabi Muhammad saw.

Sebab lain kehancuran kota-kota besar adalah bencana alam. Adalah sebuah fakta statistik bahwa era dimana kita hidup di dalamnya telah melihat peningkatan baik dalam jumlah maupun keseriusan peristiwa bencana alam. Dalam sepuluh tahun terakhir, bencana-bencana yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan iklim adalah sebuah fenomena baru. Sebuah produk sampingan dari industri yang berbahaya dan tak dikehendaki adalah pemanasan global. Industri secara berangsur-angsur telah mengganggu keseimbangan atmosfir bumi, meningkatkan perubahan iklim. Tahun 1998 adalah tahun terpanas di muka bumi ini dari catatan-catatan yang pernah ada.4 Menurut informasi dari American National Climate Data Center, jumlah terbesar bencana-bencana yang berhubungan dengan cuaca terjadi pada tahun 1998.5 Contohnya, Badai Mitch telah disebut-sebut oleh sejumlah pengamat sebagai bencana alam terburuk di dunia yang pernah melanda Amerika Tengah.



Dalam salah satu hadis, diungkapkan bahwa, pada Hari Kiamat, kota-kota besar akan dimusnahkan seakan-akan mereka tidak pernah ada. Pada satu abad yang lalu, banyak kota-kota dihancurkan dengan cara tertentu. Tidak ada yang lain kecuali terdapat dua contoh di sini yang cukup dapat menggambarkannya. Kota Hiroshima setelah peristiwa bom atom (di atas), dan beberapa kota di Chechnya. (Inset) 

Dalam beberapa tahun terakhir ini, angin topan hurricane, badai, angin topan, dan bencana-bencana lain yang seperti itu telah menimbulkan efek destruktif pada benua Amerika serta sekian banyak tempat lain di dunia. Di samping itu, banjirbanjir telah mengakibatkan longsoran-longsoran lumpur, yang melanda pusat-pusat populasi tertentu. Lebih jauh lagi, gempa bumi, gunung berapi, dan gelombang pasang juga telah mengakibatkan kerusakan yang sangat besar. Dengan demikian, semua kehancuran yang melanda kota-kota besar ini, yang diakibatkan oleh bencana-bencana tersebut adalah sebuah tanda penting dalam masing-masing kasus.



Acapkali abad ke-20 diidentikkan dengan abad banyaknya bencana. Banyak kematian diakibatkan berbagai bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, dan banjir, sementara banyak lainnya yang disebabkan oleh perang sipil, berbagai konflik dan kecelakaan yang dahsyat baik di laut maupun di udara. Dan keadaan ini tetap tidak berubah hingga di memasuki awal tahun di abad ke-21 ini. Kehancuran kota-kota dan binasanya para penduduknya menjadi jelas, menurut hadis, sebagai tanda-tanda Hari Kiamat.

Para ahli menegaskan bahwa bencana alam yang buruk adalah angin topan Hurricane bernama Mitch yang terjadi di Amerika Tengah pada 1998.


GEMPA BUMI

Tak ada keraguan bahwa tak pernah ada peristiwa-peristiwa alam lain dalam sejarah yang pernah berpengaruh pada manusia hingga sampai pada batas sebagaimana halnya gempa bumi. Gempa dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Di sepanjang abad, gempa telah mengakibatkan banyak kematian dan kerugian material yang sangat besar. Oleh sebab itulah, gempa ini amat sangat ditakuti. Bahkan teknologi abad ke-20 dan ke-21 pun hanya mampu mencegah kerusakan akibat gempa pada suatu batasan tertentu.

Gempa yang terjadi pada tahun 1995 di Kobe adalah sebuah contoh bagi mereka yang suka berpikir bahwa teknologi akan memungkinkan untuk mengendalikan alam. Akan dikenang bahwa gempa ini datang dengan tanpa diprediksi pada pusat industri dan transportasi terbesar Jepang. Meskipun faktanya hanya berlangsung selama 20 detik, sebagaimana dilaporkan oleh majalah Time, gempa tersebut mengakibatkan kerusakan senilai 100 milyar dollar.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, gempa-gempa besar telah terjadi berulang kali dan menjadi suatu hal yang paling menakutkan bagi manusia di seluruh dunia. Bila kita lihat pada data yang dikumpulkan oleh American National Earthquake Information Center untuk tahun 1999, kita dapati bahwa 20.832 gempa terjadi di suatu tempat di dunia. Menyebabkan sekitar 22.711 orang kehilangan nyawa.


Hadis Nabi saw. menyebutkan bahwa banyaknya peristiwa gempa bumi akan lebih sering terjadi pada Hari Akhir. Peristiwa-peristiwa gempa bumi yang acapkali terjadi dalam beberapa tahun belakangan ini adalah salah satu yang menjadi keprihatinan masyarakat di seluruh dunia.

Gempa bumi di Kobo Jepang 1995

Semua hal seperti itu mengingatkan apa yang disabdakan oleh Nabi Muhammad saw. 1.400 tahun yang lalu:

As-Sa‘ah (Hari Kiamat) tidak akan tiba hingga … sering sekali terjadi gempa-gempa. (H.r. Bukhari)

Ada dua kejadian besar sebelum Hari Pengadilan … dan tahun-tahun di mana terjadi gempa-gempa. (Diriwayatkan dari Ummu Salamah r.a.)

Di dalam al-Qur’an, terdapat ayat-ayat tertentu yang menerangkan hubungan antara gempa-gempa dan Akhir Zaman. Surat 99 bernama Surat az-Zalzalah; zalzalah artinya goncangan yang sangat hebat, atau gempa bumi. Surat ini, terdiri dari 8 ayat, menggambarkan goncangan dahsyat di atas bumi dan menyatakan bahwa, setelah itu, akan tibalah Hari Pengadilan, orang-orang akan dibangkitkan dari kubur mereka, memberikan pertanggungjawaban atas diri mereka kepada Allah, dan menerima ganjaran yang adil, bahkan untuk hal terkecil yang pernah mereka lakukan:

Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat) dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (jadi begini)?” pada hari itu bumi menceritakan beritanya karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (Q.s. az-Zalzalah: 1-8).

Beberapa kejadian gempa bumi — seperti yang diisyaratkan oleh hadis — adalah salah satu di antara tanda-tanda utama Hari Kiamat.


Bencana mempengaruhi seluruh dunia. Kita mesti mencari hikmah dari peristiwa-peristiwa itu dan kembali kepada Allah.


KEMISKINAN

Sudah diketahui umum bahwa kemiskinan adalah kekurangan pangan, tempat tinggal, pakaian, pelayanan kesehatan, dan kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya, yang disebabkan oleh rendahnya tingkat pendapatan. Walaupun adanya peluangpeluang yang disediakan oleh teknologi maju, kemiskinan pada hari ini adalah salah satu dari masalah paling serius yang dihadapi oleh dunia. Di Afrika, Asia, Amerika Selatan, dan Eropa Timur, banyak orang hidup dalam kelaparan setiap harinya. Penjajahan dan kapitalisme yang tak terkendali telah mencegah distribusi pendapatan di seluruh penjuru dunia dan kemajuan negara-negara miskin dan sedang berkembang. Ada segelintir orang yang hidup enak dan memiliki lebih dari apa yang mereka butuhkan, sementara terdapat sangat banyak orang yang bergulat dengan masalah-masalah kemiskinan dan kemelaratan.

Di dunia pada hari ini, kemiskinan telah mencapai proporsi yang parah. Laporan terakhir dari UNICEF menyatakan bahwa satu dari empat orang yang hidup dalam populasi dunia hidup dalam “penderitaan dan kekurangan yang tak terbayang-kan”.
Ada 1,3 milyar orang di dunia bertahan hidup dengan kurang dari 1 dolar sehari. Dan 3 milyar orang di dunia hari ini bergulat untuk bertahan hidup pada 2 dolar sehari. 
Kira-kira 1,3 milyar orang kekurangan air bersih, 2,6 milyar orang tanpa akses atas kebersihan yang memadai.



Alasan sederhana bagi timbulnya ketimpangan sosial dan dampaknya berupa jurang pemisah antara sikaya dan si miskin tidak dapat diterima menurut ajaran moral al-Quran.

Menurut laporan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), untuk tahun 2000, 826 juta orang di seluruh dunia tidak mendapatkan pangan yang cukup. Dengan kata lain, satu dari enam orang menderita kelaparan.

Dalam sepuluh tahun terakhir, ketidakadilan distribusi pendapatan telah meningkat lebih dari yang dapat dibayangkan oleh seorang manusia. Laporan PBB menunjukkan bahwa, pada tahun 1960, 20% orang di dunia yang hidup di negaranegara paling kaya memiliki pendapatan yang besarnya 30 kali lipat 20 negara paling miskin; pada tahun 1995 sudah naik menjadi 82 kalinya.
Sebagai contoh dari runtuhnya keadilan sosial, kekayaan dari 225 orang paling kaya di dunia setara dengan pendapatan tahunan 47% orang paling miskin.


Data statistik yang sedang berjalan ini menunjuk pada apa yang disabdakan oleh Nabi Muhammad saw. tentang meningkatnya kemiskinan. Dalam beberapa hadis, diberitahukan bahwa kemiskinan dan kelaparan akan menjadi tanda-tanda dari periode pertama Akhir Zaman.

Orang miskin akan bertambah jumlahnya.
(Amal ad-Din al-Qazwini, Mufid al-‘Ulum Ma-mubid alhumum)

Kekayaan hanya dibagikan di kalangan orang-orang kaya saja, dengan tidak ada manfaatnya bagi orang-orang miskin. (H.r. Tirmizi)

Disamping adanya kemungkinan-2 yang ditawarkan oleh kemajuan-2 dibidang tekhnologi, kemiskinan terus saja menjadi persoalan besar diduia sekarang ini.Menurut laporan badan PBB dibidang Pangan dan Pertanian, FAO ( United Nation Food and Agriculture Organzation) pada tahun 2000, 826 juta penduduk mengalami kekurangan gizi.

Jelaslah, bahwa periode yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad saw. menggambarkan kondisi-kondisi pada masa kita. Bila kita tilik pada abad-abad yang lampau, kita melihat bahwa kesulitan-kesulitan dan kerisauan yang dibawa oleh kemarau, perang, dan bencana-bencana lainnya bersifat sementara dan terbatas pada wilayah tertentu. Akan tetapi, pada hari ini, kemiskinan dan kesulitan dalam mencari nafkah bersifat permanen dan endemik.

Tentu saja, Tuhan kita memiliki rahmat dan kasih sayang yang tiada habisnya; Dia tidak menzalimi manusia. Namun, karena tidak adanya rasa syukur dari manusia, dan kejahatan yang mereka kerjakan, kemiskinan dan keprihatinan telah melembaga. Sungguh, keadaan yang menyedihkan ini menunjukkan dengan jelas bahwa dunia ini tersusun di atas landasan yang mementingkan diri sendiri dan keserakahan dibandingkan landasan agama, nilai-nilai moral, dan nurani.

Sebagian dari kalian yang memiliki kekayaan yang melimpah dan lebih dari cukup janganlah menyatakan sumpah bahwa mereka tidak akan memberi (bantuan) kepada kerabat, kaum miskin, dan mereka yang berhijrah di jalan Allah. Seharusnya mereka memberi maaf dan melupakan (atas kesalahan di masa lalu). Tidaklah kalian lebih menyukai (jika) Allah memberikan ampunan bagi kalian? Allah adalah Maha pemberi ampun dan Maha pengasih. (Q.s. an-Nur: 22).


RUNTUHNYA NILAI-NILAI MORAL

Pada masa kita, terdapat sebuah bahaya besar yang mengancam susunan kemasyarakatan dunia. Sebagaimana halnya virus yang membunuh tubuh manusia, bahaya ini mendatangkan keruntuhan sosial yang halus. Bahaya ini adalah degradasi nilai-nilai moral yang menjaga masyarakat yang sehat secara ruhani. Homoseksual, pelacuran, hubungan kelamin sebelum dan di luar nikah, pelanggaran seksual, pornografi, pelecehan seksual, dan meningkatnya penyakit-penyakit kelamin, adalah sejumlah indikasi penting dari keruntuhan nilai-nilai moral.

Semua hal ini tetap men jadi hal-hal yang senantiasa menjadi keprihatinan publik. Sejumlah besar orang tidak menyadari bahaya yang meningkat di sekeliling mereka, dan dengan salah menganggapnya sebagai suatu hal yang normal. Namun, statistik menunjukkan bahwa, hari demi hari, jangkauan bahaya ini bertambah dengan tiada terkira.

Proporsi penyakit kelamin adalah sebuah kriteria penting untuk membantu menunjukkan tingkat masalah yang sedang dihadapi kemanusiaan. Menurut catatan-catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit-penyakit kelamin merupakan salah satu segmen penyakit yang terbesar. Laporanlaporan ini menunjukkan bahwa kira-kira 333 juta kasus baru penyakit menular seksual yang terjadi di dunia ini setiap tahunnya.15 Di samping itu, AIDS terus menjadi masalah yang paling serius. Statistik dari WHO menunjukkan bahwa jumlah keseluruhan kematian karena AIDS semenjak dimulainya epidemi ini sudah mencapai 18,8 juta jiwa.16 Laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia untuk tahun 2000 menerangkan situasi tersebut dengan ringkas dan tepat:

“AIDS memiliki keunikan dalam hal dampak kerusakannya terhadap fondasi-fondasi sosial, ekonomi, dan demografi yang menyangga kemajuan.”

Bagi masyarakat yang tanpa nilai-nilai agama dan akhlak, AIDS menjadi persoalan yang makin berkembang dan mewabah.

Penyebaran praktik homoseks yang semakin meningkat sepanjang beberapa tahun belakangan ini adalah perkembangan yang mencemaskan. Fenomena ini telah disebutkan di dalam Hadis Nabi saw. empat belas abad yang silam.


Di antara perkembangan-perkembangan yang paling mengerikan adalah penyebaran homoseksualitas. Di beberapa negara, kaum homo ini dapat menikah secara legal, menikmati manfaat-manfaat sosial dari perkawinan, dan membentuk perkumpulan-perkumpulan dan organisasi-organisasi. Di seantero dunia aktivitas-aktivitas mereka memperlihatkan sikap penentangan atas keyakinan agama dan sikap antagonis terhadap nilai-nilai agama. Ini adalah sebuah karakteristik abad kita; hal-hal semacam ini tak pernah terjadi sebelumnya semenjak masa Nabi Muhammad saw.

Keberanian kaum homoseks pada hari ini membuat orang berpikir tentang akhir dari kaum Luth yang tercatat karena tindakan homoseksual mereka. Sebagaimana dikatakan di dalam al-Qur’an, tatkala mereka dengan beramai-ramai menolak ajakan Luth a.s. ke jalan yang benar, Allah menghancurkan kota dan penduduknya dengan sebuah bencana yang sangat besar. Sebagai sebuah peringatan, sisa-sisa dari kaum yang menyimpang ini masih berada di bawah air di Danau Luth (Laut Mati).

Sudah jelas bahwa hadis-hadis yang memberikan gambaran tentang Akhir Zaman dan kerusakan moralnya sedang menjadi kenyataan pada hari ini.

Salah satu hadis menunjukkan bahwa hilangnya rasa malu dalam melakukan tindakan pelacuran adalah salah satu tanda Hari Akhir.

Perzinaan akan lazim dilakukan secara terang terangan. (H.r. Bukhari)

Nabi Muhammad saw. bersabda bahwa menyebarnya hubungan kelamin di luar nikah di tengah masyarakat adalah sebuah tanda:

As-Sa‘ah akan tiba manakala perzinaan telah  merajalela.
(Al-Haytsami, Kitab al-Fitan)

Lemahnya nilai-nilai moral dan rasa malu digambarkan dalam sabda-sabda berikut:

Saat Akhir tidak akan tiba hingga mereka (orang orang jahat) berbuat zina di jalan-jalan (tempat lalu lintas umum). (H.r. Ibnu Hibban dan Bazzar)

Menarik untuk dilihat bahwa, baru-baru ini, pemandangan prostitusi yang tertangkap oleh kamera-kamera tersembunyi telah disiarkan di saluran-saluran televisi. Para pelacur melakukan perzinaan dengan para pelanggan mereka di tempat terbuka di tengah jalan. Ini adalah tanda lain dari Hari Akhir yang diberitahukan dalam sebuah hadis; jutaan orang telah menyaksikan tanda ini. Hadis-hadis ini menunjukkan bahwa bersikap toleran terhadap perbuatan homoseksual sebagai suatu cara hidup yang normal adalah sebuah tanda penting dari periode sebelum Hari Akhir.

Laki-laki akan meniru-niru perempuan; dan perempuan akan meniru-niru laki-laki.
(‘Allamah Jalaluddin Suyuthi, ad-Durr-Mantsur)

Orang-orang akan memperturutkan hawa nafsunya dalam melakukan perbuatan homoseksual dan lesbianisme. (Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul ‘Ummaal)


Setiap hari lembaran halaman surat khabar berisi laporan laporan yang memuat kebobrokan moralitas masyarakat, sementara itu banyak yang menganggap perkembangan perkembangan ini sebagai ajaran keimanan mereka.


PENOLAKAN ATAS AGAMA YANG HAQ DAN NILAI-NILAI MORAL AL-QUR’AN 

Hadis yang menerangkan tanda-tanda Hari Akhir memberikan kepada kita paparan rinci mengenai periode di mana tanda-tanda ini akan muncul. Kita dapat memahami dari hadishadis Nabi Muhammad saw., bahwa tahap pertama dari Akhir Zaman adalah sebuah periode yang tampaknya relijius, namun justru merupakan periode yang hampir sepenuhnya menolak agama Allah dan nilai-nilai moral al-Qur’an. Ia adalah suatu periode dimana di dalamnya telah dengan jelas ditunjukkan bahwa ayat-ayat al-Qur’an diabaikan, penilaianpenilaian yang non-Islami diberikan dengan memakai nama Allah, agama menjadi bahan pertikaian, ibadah dilakukan untuk riya’, dan agama dipakai sebagai sarana untuk mendapatkan laba semata. Inilah karakteristik masa ini di mana iman tidak tergantung pada pengetahuan dan kajian namun pada taklid. Dalam masa ini, orang yang dipanggil sebagai muslim jumlahnya mayoritas, sementara para ulama dan orang-orang Islam yang sejati jumlahnya minoritas.

Berikut ini adalah tanda-tanda yang diberitahukan oleh Nabi Muhammad saw. empat belas abad yang lalu, dan yang sedang menjadi kenyataan pada abad di mana kita hidup sekarang ini:

Menurut al-Qur’an, pada Hari Akhir nanti Nabi Muhammad saw. akan berkata bahwa umatnya akan meninggalkan al-Qur’an: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan al-Qur’an ini suatu yang tidak diacuhkan ...” (Q.s. al-Furqan: 30). Juga diungkap dalam hadis-hadis bahwa, pada waktu Akhir Zaman, hidayah al-Qur’an akan disepelekan dan orang-orang akan menyimpang darinya.

Mendekati as-Sa‘ah (Hari Kiamat) akan muncul suatu waktu di mana ilmu (agama) akan dicabut (lenyap) dan kebodohan menyebar di mana-mana … (H.r. Bukhari)

Akan tiba suatu masa pada umatku, tatkala tak ada yang tersisa dari al-Qur’an kecuali bentuk lahirnya, dan tak ada yang tersisa dari Islam kecuali namanya dan mereka akan menyebut diri mereka dengan nama ini walaupun mereka adalah orang-orang yang paling jauh darinya.
 (Ibnu Babuya, Tsawab al-A‘mal)

Sebuah perbandingan yang dibuat di dalam Surat Jumu’ah, ayat 5: “Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya (menerapkan sesuai dengan hukumnya) adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal ...” Tak ada keraguan bahwa ayat ini merupakan sebuah peringatan bagi kaum muslimin, yang mengingatkan mereka agar berhati-hati supaya tidak terperosok ke dalam kesalahan besar yang sama. Al-Qur’an diturunkan sebagai kitab suci yang menjadi hidayah bagi manusia untuk dikaji.

Nabi Muhammad saw. bersabda bahwa, walaupun faktanya al-Qur’an akan dibaca, namun ilmu dan hikmah yang terkandung di dalamnya tidak akan dipikirkan dengan mendalam. Ini adalah satu tanda lain lagi tentang waktu dari Akhir Zaman.

Akan tiba suatu masa pada umat ini tatkala orang-orang akan membaca al-Qur’an, namun al-Qur’an itu tidak akan jauh — menuju kalbu mereka, melainkan — sebatas (dari tenggorokan mereka).
 (H.r. Bukhari)

Rasulullah saw. berbicara mengenai sesuatu dan bersabda:
“Akan terjadi di mana ilmu tidak ada lagi.” (Ziyad) bertanya: “Ya Rasulullah, bagaimana ilmu akan lenyap padahal kami masih membaca al-Qur’an dan mengajarkan bacaannya kepada anak-anak kami, dan anak-anak kami pun akan mengajarkannya kepada anak-anak mereka hingga Hari Kebangkitan?” Beliau saw. bersabda: “Ziyad, tidakkah orang-orang Yahudi dan Nasrani membaca Taurat dan Injil namun tidak berbuat sesuai dengan apa yang terkandung di dalamnya?”
(H.r. Ahmad, Ibnu Majah, Tirmizi)

Sebuah tanda Akhir Zaman adalah sebagian orang Islam akan mengikuti orang-orang Yahudi dan Nasrani yang melakukan bid‘ah dan meniru-niru mereka dengan membabi buta.

Nabi Muhammad saw. bersabda,
“Sungguh, kalian akan mengikuti jejak-jejak, dari umat-umat sebelum kalian, sehasta demi sehasta, sedepa demi sedepa sehingga bila mereka memasuki lubang biawak pun, kalian juga akan mengikuti mereka,” Kami (para Sahabat) berkata, “Ya Rasulullah, apakah yang engkau maksud adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab, “Siapa lagi?” (H.r. Bukhari)

Ayat 26 Surat al-An‘am berbicara tentang orang-orang yang menjauhkan orang lain dari al-Qur’an. Kita dapat memahami dari hadis-hadis ini bahwa akan ada cara berpikir korup yang merajalela sebelum tibanya Hari Kiamat, dan bahwa sistem-sistem yang akan muncul tersebut jauh dari kebenaran dan keadilan, yang hanya akan mengakibatkan perselisihan besar dan menyeret orang-orang untuk menjauh dari jalan Allah.

Rasulullah saw. bersabda:
Sebelum Hari Kiamat akan ada huru hara bagaikan bagian-bagian dari suatu malam yang gelap gulita.
(H.r. Abu Dawud)

Sebelum Hari Kiamat akan terjadi huru hara bagaikan bagian-bagian malam yang kelam di mana seorang laki-laki pada pagi harinya masih beriman dan pada sore harinya menjadi kafir, atau sore harinya masih beriman dan pagi harinya kafir.
(H.r. Abu Dawud)

Akan menjadi sebuah tanda Hari Akhir yaitu setelah Allah dengan lengkap mewahyukan di dalam al-Qur’an mana yang halal dan mana yang haram, hukum-hukum dan perin-tah-perintah akan diperlakukan tidak ada esensinya dari agama:

Akan tiba suatu saat di mana seorang laki-laki tidak peduli lagi tentang bagaimana caranya dia memperoleh sesuatu, entah itu dengan cara halal ataukah haram. (H.r. Bukhari)

Rasulullah saw. memberitahukan kepada kita bahwa pada Akhir Zaman sebagian orang yang dianggap sebagai ulama sesungguhnya adalah pendusta bermuka dua:

Serigala-serigala akan memberikan petunjuk dan arahan pada Akhir Zaman. Hendaknya mereka yang menjumpai saat itu berlindung kepada Allah dari kejahatan mereka. Mereka adalah seburuk-buruk manusia. Kemunafikan akan merajalela, dan tak seorang pun yang merasa malu dengannya dan perwujudannya. (H.r. Tirmizi, Nawadir al-Ushul)

Akan tampak pada masa akhir nanti orang-orang yang akan memperoleh keuntungan duniawi dengan menggunakan agama. (H.r. Tirmizi)

Rasulullah saw. bersabda, “Pada Akhir Zaman akan muncul orang-orang yang tidak segan-segan menggunakan agama demi tujuan-tujuan duniawi dan mengenakan shuf (pakaian dari bahan bulu domba) di depan umum untuk memperlihatkan kesahajaan. Lidah mereka lebih manis daripada gula, tetapi hati mereka adalah hati serigala.” (H.r. Tirmizi)

Orang-orang ini digambarkan sebagai tidak memperlihatkan rasa hormat terhadap hukum-hukum Islam, dan tidak ragu-ragu menggunakan agama sebagai alat untuk mendapatkan keuntungannya sendiri:

Pada Akhir Zaman di kalangan orang-orang beriman, orang-orang, yang menghias masjid-masjid namun hati mereka sendiri dibiarkan berada dalam puing-puing, yang tidak merawat agama mereka sebagaimana halnya mereka begitu pedulinya terhadap pakaian mereka, yang mengabaikan kewajiban-kewajiban agama mereka demi kepentingan duniawi mereka, akan bertambah banyak jumlahnya.
(H.r. Bukhari dan Muslim)

Salah satu tanda sudah makin dekatnya Hari Kiamat adalah manusia tahu bahwa Allah memerintahkan agar berbuat kebajikan dan menjauhi kemungkaran, namun mereka tidak mematuhinya:

Hari Kiamat tidak akan tiba hingga yang tersisa adalah orang-orang yang tidak menyadari kebaikan ataupun tak pernah mencegah kemungkaran. (H.r. Ahmad)

Menjelang as-Sa‘ah (Hari Kiamat), amal saleh makin sedikit. (H.r. Bukhari)

Dalam sebuah hadis diberitahukan bahwa salah satu tanda Hari Akhir adalah bahwa orang-orang Islam sejati akan menjadi lemah dan berada di bawah tekanan para pendosa:

As-Sa‘ah (Hari Kiamat) akan tiba manakala suara suara ditinggikan di dalam masjid-masjid.
(H.r. Tirmizi)

As-Sa‘ah (Hari Kiamat) akan tiba manakala para penguasa adalah penindas.
(Al-Haytsami, Kitab al-Fitan)

Nabi Muhammad saw. bersabda bahwa, pada Akhir Zaman, akan ada sangat sedikit orang yang dapat disebut sebagai orang-orang yang benar-benar beriman:

Akan datang suatu masa pada umatku di mana ... masjid-masjid akan dipenuhi manusia namun kosong dari hidayah yang benar. (Ibnu Babuya, Tsawab al-A‘mal)

Salah satu hadis menyebutkan bahwa kelak orang-orang yang benar-benar murni keislamannya harus menyembunyikan keimanannya dan menjalankan ibadah mereka secara sembunyi-sembunyi:

Akan datang suatu masa di mana orang-orang munafik akan hidup secara diam-diam di tengahtengah kalian, dan orang-orang yang beriman akan berusaha menjalankan agama mereka secara rahasia di tengah-tengah orang-orang lainnya. (H.r. Bukhari dan Muslim)

 1.400 tahun yang lalu, telah disebutkan dalam hadis bahwa penduduk di pelbagai belahan dunia dibunuh hanya karena ajaran keimanan mereka.


Dalam hadis yang dikutip di bawah ini, diberitahukan bahwa salah satu tanda Hari Akhir adalah bahwa masjid-masjid dan sekolah-sekolah Islam hanya akan dijadikan sebagai tempat-tempat pertemuan umum:

Akan datang suatu masa di mana orang-orang menjadikan masjid sebagai tempat pertemuan.
(Diriwayatkan oleh Hasan r.a.)


Pada Akhir Zaman, akan muncul orang-orang yang membaca al-Qur’an untuk memperoleh keuntungan daripada mengharapkan keridhaan Allah:

Siapa saja yang membaca al-Qur’an maka mintalah (ganjarannya) kepada Allah. Karena pada saat-saat terakhir nanti akan banyak orang yang membaca al-Qur’an dan meminta upah darinya kepada orang lain. (H.r. Tirmizi)

Juga merupakan salah satu tanda bahwa al-Qur’an akan dibaca hanya untuk hiburan, seperti lagu:

Manakala al-Qur’an dibaca seperti sedang menyanyikan sebuah lagu, dan manakala seseorang dimuliakan karena membaca, dengan demikian, walaupun dia bukan orang alim (berilmu)…
(Ath-Thabarani, Al-Kabir)

Sebagian orang yang dikenal sebagai orang-orang Islam akan memiliki pemahaman yang menyimpang tentang takdir, sementara sebagian akan meyakini bahwa bintang-bintang dapat memastikan pengetahuan tentang masa depan. Ini adalah sebuah indikasi lain tentang Akhir Zaman:

Hari Kiamat akan tiba manakala orang-orang percaya kepada bintang-bintang dan menolak al-Qadar (takdir Allah). (Al-Haytsami, Kitab al-Fitan)

Walaupun Allah telah mengharamkan riba (mengambil bunga), namun hal ini dipraktikkan dengan terang-terangan. Dalam salah satu hadis, hal ini diberitahukan sebagai salah satu tanda:

Tak disangsikan, akan tiba suatu masa pada manusia di mana tak seorang pun akan selamat dari riba. Apabila seseorang dapat menghindarkan diri agar tak terlibat secara langsung, namun dia tidak akan lolos dari asap-asap (akibat-akibat)nya … Akibatakibatnya ini bagaimanapun akan mengenainya.
(Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a.)

Salah satu di antara tanda-tanda Akhir Zaman adalah perjalanan ibadah haji dilakukan untuk bertamasya, bisnis, riya, atau mengemis.

Akan tiba suatu masa di mana orang-orang kaya akan pergi haji untuk bertamasya, orang yang berpunya untuk kepentingan bisnis, orang bijak untuk pamer dan orang miskin untuk mengemis.
(Diriwayatkan oleh Anas r.a.)


Di dalam al-Qur’an, Allah secara tegas melarang penerapan riba, meskipun ia telah menjadi bagian dari kenyataan hidup.
 Di dalam hadis konsultasi tentang masa depan berdasarkan ilmu perbintangan disebut sebagai salah satu dari tanda-tanda Hari Kiamat.



 SEMAKIN RUSAKNYA PERGAULAN SOSIAL

Masalah serius yang dihadapi oleh orang-orang dewasa ini adalah disintegrasi tatanan sosial kemasyarakatan. Keruntuhan ini dapat dirasakan dalam beragam hal. Keluarga-keluarga yang berantakan, meningkatnya angka perceraian dan kelahiran di luar nikah secara alami mengarah pada runtuhnya lembaga keluarga. Stres, kerisauan, ketidakbahagiaan, kecemasan, dan kekacauan mengubah kehidupan banyak orang menjadi mimpi buruk yang nyata. Orang-orang hidup dalam kehampaan spiritual, mencari-cari jalan keluar dari depresi yang mereka alami, terperosok ke dalam lumpur gelap alkohol atau obatobat psikotropika. Sebagian, yang berpikir bahwa tak ada solusi yang dapat ditemukan, meng anggap bahwa bunuh diri adalah suatu jalan keluar.

Salah satu tanda yang mencolok dari kemunduran sosial adalah sangat tingginya perbuatan-perbuatan haram. Tingkat kejahatan telah mencapai proporsi yang mencengangkan bahkan bagi para pakar. Laporan yang bertajuk “Universal Crime and Justice” yang disusun oleh United Nations’International Crime Prevention Center, memuat sebuah taksiran umum kejahatan di seluruh penjuru dunia:

Pada dasarnya, sebagaimana pada tahun 1980an, tingkat kejahatan terus meningkat pada tahun 1990an.
Di mana-mana di dunia ini, dalam kurun waktu lima tahun, dua pertiga dari orang yang tinggal di kota-kota besar telah menjadi sasaran paling sedikit sekali aksi kejahatan.
Di seluruh penjuru dunia, orang asing yang menjadi target dari suatu kejahatan serius (perampokan, kejahatan seksual, serangan) adalah satu berbanding lima. Tanpa memandang wilayahnya, kejahatan terhadap hak milik, dan kejahatan kekerasan yang dilakukan oleh generasi muda, keduanya memiliki percabangan ekonomis.
Jumlah daripada jenis obat-obatan terlarang telah meningkat dan sifatnya pun telah beragam dalam tahun-tahun terakhir ini.


  Meningkatnya jumlah mereka yang melakukan tindak kejahatan dibuktikan oleh adanya beberapa contoh kebejatan moral yg dilansir sejumlah surat kabar. Hal ini merupakan isyarat yang cukup jelas tentang datangnya Akhir Jaman.

 Periode yang menunjukkan Akhir Zaman adalah akan terjadinya disintegrasi sosial secara besar-besaran. Struktur yang membentuk sendi-sendi masyarakat secara memprihatinkan akan ditinggalkan. Di dalam hadis Nabi saw. terdapat keterangan yang menjelaskan runtuhnya struktur dasar masyarakat masa kini.


Sesungguhnya, semua ini tidaklah mengejutkan. Sebabsebab dari adanya fenomena sosial seperti ini telah dijelaskan di dalam al-Qur’an, dalam kisah-kisah mengenai umat-umat pada masa lalu. Semakin parahnya kehidupan sosial, dan segala ragam masalah yang berkaitan dengannya, adalah buah yang tak terelakkan akibat dari manusia melupakan Allah dan maksud penciptaan diri mereka, dan pengabaian mereka terhadap agama dan nilai-nilai spiritual.

Aspek-aspek dari kerusakan kehidupan sosial yang kita saksikan sedang merajalela terjadi di mana-mana, ini telah diramalkan oleh Nabi Muhammad saw. empat belas abad yang lalu. Rasulullah saw. menggambarkan Akhir Zaman sebagai “Tatkala manusia menderita karena adanya perselisihan dan pergolakan sosial” (Ahmad Dhiya’ ad-Din al-Kamushkhanawi, Ramuz al-Ahadits).

Berikut ini adalah hadis-hadis yang relevan dengan fase pertamanya:

Dapat dipahami dari hadis-hadis ini bahwa meningkatnya jumlah orang-orang jahat, fakta bahwa orang-orang yang dipandang memiliki sifat amanah (dapat dipercaya) ternyata adalah pendusta, dan fakta bahwasanya sebagian orang yang dipandang sebagai pendusta sesungguhnya adalah orang-orang yang memiliki sifat amanah, merupakan karakteristik-karak-teristik dari Akhir Zaman.

Akan ada tahun-tahun penipuan, di mana orang-orang yang memiliki amanah tidak akan dipercayai sedangkan orang yang pembohong akan dipercaya. (Ibnu Katsir)

Akan tiba tahun-tahun terjadinya kebingungan. Orang-orang akan mempercayai seorang pembohong, dan tidak percaya kepada orang yang berkata jujur. Orang-orang tidak akan mempercayai seorang yang memiliki sifat amanah, dan mempercayai orang yang memiliki sifat khianat. (H.r. Ahmad)

Hari Pengadilan tidak akan tiba hingga orang-orang yang paling rendah adalah orang-orang yang paling berbahagia. (H.r. Tirmizi)

Sebuah hadis memberitahukan bahwa akan terdapat sedikit orang-orang yang memiliki sifat amanah dan sedikit uang yang diperoleh dengan cara yang sesuai dengan hukumhukum agama kita:

Pada Akhir Zaman, orang-orang akan menjalankan perniagaan mereka namun hampir tak ada seorang pun yang dapat dipercaya. (H.r. Bukhari dan Muslim)

Kesaksian yang jujur akan diabaikan sedangkan kesaksian palsu dan fitnah akan tersebar luas. Ini adalah satu lagi tanda lainnya:

Sungguh, ketika tiba Saat Terakhir, akan terdapat… kesaksian palsu dan penggelapan bukti-bukti.
(H.r. Ahmad dan Hakim) .

Salah satu ciri terpenting Hari Kiamat adalah memudarnya kecintaan dan sikap hormat diantara umat manusia. Seorang sakit yang terbaring di jalanan, dimana tiada seorangpun menawarkan bantuan kepadanya,akan menjadi pemandangan yang lazim

Terurainya tali kekeluargaan, kegagalan masyarakat untuk berkomunikasi, hubungan yang bukan didasari atas cinta dan penghargaan, melainkan atas alasan-alasan keegoisan, juga meningkatnya rasa kesepian dan keterasingan, semua itu adalah ciri-ciri Hari Akhir. Kemerosotan ini, seperti yang disebutkan dalam hadis, merupakan suatu peluang bagi orang-orang untuk menyadari bahwa Hari Pengadilan semakin dekat, dan agar kembali (bertobat) kepada Allah.


Satu-satunya ukuran dalam menilai seseorang adalah kekayaan, rasa hormat tergantung pada seberapa kaya seseorang:

Sebelum tibanya as-Sa‘ah (Hari Kiamat), akan ada salam khusus bagi orang-orang yang diistimewakan. (H.r. Ahmad)

Tidak akan ada Pengadilan hingga salam tidak diberikan kepada orang-orang namun hanya kepada orang-orang tertentu saja. (Mukhtashar Tadzkirah karya Qurthubi)

Disebutkan dalam hadis-hadis bahwa tanda lainnya adalah runtuhnya hubungan-hubungan sosial di antara manusia:

Hanya orang-orang yang dikenal saja yang akan mendapatkan ucapan salam …
(Ahmad Dhiya’ ad-Din al-Kamushkhanawi, Ramuz al-Ahadits)

Dalam hadis yang dikutip di bawah ini, ditandaskan bahwa posisi-posisi yang ada tanggung jawabnya akan diberikan kepada mereka yang tidak memiliki kompetensi: 

Tatkala kekuasaan atau otoritas diserahkan ke tangan orang-orang yang tidak layak, maka tunggulah kehancurannya (Kiamat). (H.r. Bukhari)

Karakteristik lain dari periode ini adalah bubarnya hubungan di antara sanak keluarga, antara teman-teman dan tetangga, dan hilangnya nilai-nilai ruhani dan kemasyarakatan:

Seseorang tidak lagi memiliki ikatan kasih sayang dengan ibunya, dan mengusir ayahnya jauh-jauh …
(H.r. Tirmizi)

Pertama-tama akan ada keributan pada diri sese-orang mengenai keluarganya, harta bendanya, diri nya sendiri, anak-anaknya, tetangga-tetangganya. (H.r. Bukhari dan Muslim)

Generasi muda akan memiliki sifat memberontak dan rasa cinta serta hormat antara kawula muda dan orang dewasa akan memburuk:

Manakala yang tua tidak mengasihi yang muda, manakala yang muda tidak menghormati yang tua … tatkala anak-anak jadi pemarah … maka Pengadilan sudah sangat dekat.
(Diriwayatkan oleh Umar r.a.)

Hadis-hadis ini menunjukkan bahwa karakteristik lain dari Akhir Zaman adalah meningkatnya angka perceraian dan kelahiran anak-anak di luar nikah:

Perceraian akan menjadi peristiwa sehari-hari.
(‘Allamah Safarini, Ahwal Yaum al-Qiyamah)

Akan terdapat banyak sekali anak-anak yang lahir dari perzinaan.
(Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul ‘Ummaal)

Terpengaruh oleh materialisme dan pandangan globalnya, orang-orang akan sangat lengket dengan dunia ini, dan melupakan akhirat. Ini adalah karakteristik lain dari Akhir Zaman:

Kepicikan dan keserakahan akan berlipat ganda.
(H.r. Muslim dan Ibnu Majah)

Pada saat itu, orang-orang akan menjual agamanya demi secuil benda-benda duniawi. (H.r. Ahmad)

Sebuah hadis memberitahukan bahwa orang-orang akan saling mengutuk dan menyumpahi satu sama lain:

Pada Hari Akhir, akan ada orang-orang yang ketika bertemu mereka saling mengutuk dan mencela, bukannya saling memberi salam.
(‘Allamah Jalaluddin Suyuthi, Durar-Mantsur)

Karakteristik lainnya dari periode ini adalah adanya gosip dan olok-olok terhadap orang lain:

Akan ada banyak sekali tukang kritik, al-qashshash (tukang cerita), yang suka melakukan ghibah (membicarakan kejelekan seseorang dari belakang), dan tukang ejek di tengah masyarakat.
(Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul ‘Ummaal)

Para penjilat akan dihormati:

Ketika Pengadilan makin dekat ... orang-orang yang paling dihormati pada zaman itu adalah para penjilat dan orang-orang yang suka mencari muka.
(H.r. Bukhari dan Muslim)

Saat Akhir tidak akan tiba hingga munculnya orang-orang yang mencari nafkah dengan lidah mereka sebagaimana halnya sapi makan dengan lidahnya. (H.r. Tirmizi).

Tanda lainnya dari Akhir Zaman yang sering dijumpai adalah akan adanya kecurangan dalam bisnis dan sogokan:

Penipuan dan kecurangan akan menjadi hal yang lazim.
(‘Allamah Safarini, Ahwal Yaum al-Qiyamah)

Penyuapan akan disebut hadiah, dan akan dianggap halal.
(Amal ad-Din al-Qazwini, Mufid al-‘Ulum wa-Mubid al-Humum)

 Nabi Muhammad saw. menggambarkan meningkatnya pembunuhan pada Akhir Zaman dengan kata-kata ini:

As-Sa‘ah (Hari Akhir) tidak akan terjadi hingga meningkatnya pembunuhan. (H.r. Bukhari)

 Peningkatan nyata kasus pembunuhan adalah salah satu tanda yang telah disebutkan dalam hadis.



SAINS DAN TEKNOLOGI

Nabi Muhammad saw., sebagaimana kita semua tahu, hidup empat belas abad yang lampau. Catatan-catatan sejarah memperlihatkan bahwa, tatkala al-Qur’an diwahyukan, masyarakat Arab tidak memiliki teknologi yang memungkinkan mereka untuk melakukan penyelidikan-penyelidikan tentang dunia ini atau alam semesta. Dengan demikian, terdapat suatu perbedaan yang signifikan antara tingkat sains dan teknologi pada waktu itu, tatkala Nabi Muhammad saw. masih hidup, dengan zaman kita. Sesungguhnya, perbedaan ini terus berjalan pada awal mula abad ke-20 dan ke-21. Sebuah bukti yang gamblang tentang ini adalah bahwa segelintir penemuan teknologis yang namanya tak dapat disebutkan hanya beberapa dekade yang lalu telah menjadi unsur-unsur yang sangat dibutuhkan pada kehidupan kita saat ini.

Meskipun adanya perbedaan-perbedaan yang sangat banyak ini, pada abad ke-7, Nabi Muhammad saw. telah memberitahukan sejumlah kebenaran mengenai masa depan. Dalam halaman-halaman berikut, kita akan menelaah hadis-hadis yang menggambarkan tingkat pengetahuan ilmiah dan teknologi Akhir Zaman. Kita akan melihat bahwa apa yang diramalkan oleh Nabi Muhammad saw. empat belas abad yang lalu sedang menjadi kenyataan pada zaman kita.

Teknologi Kedokteran:
Selama berabad-abad, memiliki umur yang panjang sudah menjadi salah satu dari tujuan utama umat manusia, di mana mereka telah mengerahkan banyak usaha guna mencapainya. Mengenai hal ini, Nabi Muhammad saw. memberitahukan kepada kita suatu kemajuan pada Akhir Zaman:

Pada saat itu … usia hidup akan makin bertambah panjang.
(Ibnu Hajar Haytsami, Al-Qawl al-Mukhtashar fi ‘Alamat al-Mahdi al-Muntazhar)

Empat belas abad telah berlalu semenjak Nabi Muhammad saw. menyampaikan kata-kata ini. Catatan-catatan yang tersimpan mengenai beberapa tahun terakhir ini telah menunjukkan dengan jelas bahwa rata-rata harapan hidup pada zaman kita jauh lebih besar daripada pada setiap awal abad sebelumnya. Bahkan, sudah ada suatu perbedaan yang besar sekali antara awal dan akhir abad ke-20. Misalnya, seseorang yang lahir pada tahun 1995 dapat berharap untuk hidup lebih lama 35 tahun daripada seseorang yang lahir pada tahun 1900.

Sebuah contoh lain yang mencolok tentang hal ini adalah, pada masa lalu, jarang orang yang berusia hingga 100 tahun; pada hari ini banyak orang yang mencapai usia tersebut.

Menurut United Nations Department of National Population, selama beberapa tahun terakhir ini, populasi dunia terus mengalami transisi yang luar biasa dari suatu tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi ke tingkat kelahiran dan kematian yang rendah. Substansi dari transisi ini adalah pertumbuhan dalam jumlah dan proporsi orang-orang yang lebih tua. Peningkatan yang cepat, besar, dan amat bisa dirasakan ini tak pernah terlihat sebelumnya dalam sejarah peradaban.


Meningkatnya harapan hidup ini tentunya memiliki suatu sebab. Kemajuan layanan kesehatan yang merupakan konse-kuensi dari kemajuan teknologi kedokteran telah memungkinkan situasi yang demikian. Di samping itu, perkembanganperkembangan dalam ilmu genetika dan pesatnya kemajuan Proyek Gen Manusia (Human Genome Project) segera mengawali lahirnya sebuah era yang sama sekali baru di bidang kesehatan. Kemajuan-kemajuan ini merupakan proporsi yang oleh orang-orang yang hidup pada masa-masa terdahulu tak pernah terbayangkan. Berdasarkan pada semua perkembangan ini, kita dapat mengatakan bahwa orang-orang yang hidup pada zaman kita telah mencapai hidup yang panjang dan sehat seperti digambarkan dalam hadis di atas.

 1400 tahun silam Nabi saw. telah meramalkan kemajuan-kemajuan dibidang sains yang disebutkan dalam tajuk-tajuk kepala diatas.


Pendidikan:
Sebuah perbedaan signifikan yang membedakan abad ke20 dan ke-21 dengan abad-abad sebelumnya adalah majunya kemampuan baca tulis. Pada masa-masa yang lebih awal, kemampuan baca tulis hanya dimiliki oleh segelintir orang yang memiliki status istimewa, sedangkan, menjelang akhir abad ke-20, UNESCO dan organisasi-organisasi pemerintah dan swasta lainnya, telah menyelenggarakan kampanye-kampanye di seantero dunia untuk melawan kecenderungan ini. Mobilisasi sumber-sumber daya pendidikan ini, dengan bantuan penemuan-penemuan teknologi dan layanan-layanan kemanusiaan, telah membuahkan hasil pada zaman kita. Menurut sebuah laporan dari UNESCO, rata-rata tingkat kemampuan baca tulis pada tahun 1997 adalah 77,4%.
Angka ini tentu saja adalah yang tertinggi dalam 14 abad. Pada saat yang sama, Nabi Muhammad saw. menggambarkan masyarakat pada Akhir Zaman dalam hadis beliau:

Kemampuan baca tulis akan meningkat — tatkala Pengadilan semakin dekat.
(Ahmad Dhiya’ ad-Din al-Kamushkhanawi, Ramuz al-Ahadits)

Melalui media proyek-proyek dapat terwujud dengan teknologi baru, taraf kemampuan baca-tulis sekarang ini meningkat pada angka rata-rata 80%.


Waktu dimana kita hidup di dalamnya, dengan bangunan-bangunannya yang menjulang tinggi, dan perlombaan dalam mengembangkan teknologi bangunan gedung, telah diungkapkan dalam hadis 14 abad yang lalu.

Teknologi Konstruksi:
Suatu tanda kemajuan teknologi pada abad di mana kita hidup dan, yang mana Nabi Muhammad saw. telah menyebutkannya adalah dibangunnya gedung-gedung yang tinggi.

Tidak akan ada [Hari] Pengadilan — hingga gedunggedung yang sangat tinggi dibangun.
(Diriwayatkan oleh Abu Hurairah)

As-Sa‘ah (Hari Kiamat) tidak akan tiba  hingga manusia berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi. (H.r. Bukhari)

Bila kita tilik sejarah arsitektur dan teknik, kita lihat bahwa gedung-gedung berlantai banyak mulai dibangun hanya menjelang akhir abad ke-19. Perkembangan-perkembangan teknologi, meningkatnya penggunaan baja dan lift mempercepat laju pembangunan struktur-struktur yang disebut pencakar langit. Pencakar langit telah menjadi sebuah bagian penting dari arsitektur abad ke-20 dan ke-21, dan pada hari ini telah menjadi sebuah lambang prestise. Apa yang dikatakan oleh hadis tadi telah menjadi kenyataan: manusia memang telah berlomba-lomba dalam membangun gedung-gedung tinggi, dan bangsa-bangsa pun saling berlomba-lomba dalam membangun pencakar langit tertinggi.

Teknologi Transportasi:
Di sepanjang sejarah sudah ada suatu hubungan langsung antara kekayaan dan kekuatan rakyatnya dengan teknologi transportasinya. Masyarakat-masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengadakan sistem transportasi yang efektif dapat meningkatkan taraf kemajuan mereka.

Berbicara tentang karakteristik-karakteristik Akhir Zaman, Nabi Muhammad saw. bersabda mengenai perkembangan transportasi:

Hari Akhir tidak akan tiba hingga ... waktu berjalan dengan cepatnya. (H.r. Bukhari)

Jarak-jarak yang sangat jauh akan dilintasi dengan waktu singkat. (H.r. Ahmad, Musnad)

Pesan dari hadis di atas cukup jelas. Pada Akhir Zaman, jarak-jarak yang sangat jauh akan ditempuh dalam waktu yang singkat oleh kendaraan-kendaraan baru. Pada zaman kita, pesawat terbang supersonik, kereta api dan kendaraan-kendaraan canggih lainnya dapat, dalam sekian jam saja, melintasi jarak yang dulunya ditempuh selama berbulan-bulan, dan melakukannya dengan lebih mudah, nyaman, dan aman. Dalam hal ini, isyarat yang diriwayatkan dalam hadis tadi telah menjadi kenyataan.

Pada abad ke-20 dan 21, teknologi benar-benar telah sampai pada tingkat yang canggih. Khususnya di bidang teknologi transportasi, arsitektur, dan bidang-bidang permesinan, perkembanganperkembangan yang menakjubkan telah tercapai.

Al-Qur’an menyebutkan kendaraan-kendaraan yang dihasilkan oleh kemajuan teknologi modern:

Dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya. (Q.s. an-Nahl: 8).

Di sini, kita dapat memikirkan dengan mendalam makna ungkapan “waktu akan berjalan dengan cepat” dalam hadis pertama, dari sudut pandang apa yang telah kami ceritakan. Jelaslah, sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw., pada waktu Akhir Zaman, tugas-tugas akan dirampungkan dalam waktu yang jauh lebih singkat dibandingkan dengan kurunkurun waktu lainnya. Sungguh, kemajuan-kemajuan dalam sains telah memungkinkan adanya peluang bagi hampir semua hal untuk diselesaikan dalam waktu yang jauh lebih singkat dan dengan hasil yang jauh lebih baik. Sebuah hadis serupa menguatkan pandangan ini:

Saat Akhir tidak akan tiba sebelum waktu menyusut, setahun bagaikan sebulan, sebulan bagaikan sepekan, sepekan bagaikan sehari, sehari bagaikan sejam, dan sejam bagaikan nyala lilin.
(H.r. Tirmizi)

Misalnya, berabad-abad yang lalu, komunikasi internasional, yang lamanya sampai berminggu-minggu, kini dapat ditempuh dalam hitungan detik saja dengan menggunakan Internet dan teknologi komunikasi modern lainnya. Pada masa lalu, barang-barang yang dulunya sampai ke tujuan setelah menempuh perjalanan selama berbulan-bulan dalam kafilahkafilah, kini dapat dikirim dengan cepat. Pada hari ini, jutaan buku dapat diterbitkan dalam waktu yang beberapa abad yang lalu hanya dapat untuk menghasilkan satu buah buku saja. Hal-hal sehari-hari sudah begitu saja menjadi hal yang lazim, seperti kebersihan, cara-cara penyajian makanan, dan keperluan untuk perawatan anak-anak, sudah tidak lagi menghabiskan banyak waktu berkat adanya keajaiban-keajaiban teknologi modern.

Kita dengan mudah dapat memberikan sekian banyak contoh seperti itu. Akan tetapi, yang harus kita pikirkan dengan mendalam di sini adalah tanda-tanda yang diberitahukan oleh Nabi Muhammad saw. pada abad ke-7 dulu yang kini sedang menjadi kenyataan.

Tanda lainnya lagi dari Akhir Zaman yang diberitahukan dalam hadis-hadis adalah tersebar luasnya perdagangan (Diriwayatkan oleh Ibnu Masud r.a.) yang seiring dengan kemaju-an-kemajuan di bidang transportasi. Transportasi-transportasi modern telah memungkinkan tiap negeri di dunia ini untuk melakukan hubungan perdagangan yang erat dengan negerinegeri lainnya.

Teknologi Komunikasi:
Sebagian dari informasi paling menarik yang diberitakan oleh Nabi Muhammad saw. terdapat dalam hadis beliau yang menggambarkan teknologi komunikasi di masa modern. Salah satu hal yang beliau katakan cukup mencengangkan:

Hari Akhir tak akan tiba sebelum seseorang berbicara dengan gagang cambuknya. (H.r. Tirmizi)

Bila kita lihat hadis ini dengan lebih dekat lagi, kita dapat melihat kebenaran yang terkandung di dalamnya. Sebagaimana kita maklumi, pada zaman dulu, cambuk dipakai secara luas untuk menaiki hewan-hewan tunggangan, khususnya onta dan kuda. Manakala kita telaah hadis ini kita pun melihat bahwa Nabi Muhammad saw. sedang membuat sebuah perbandingan.

Mari kita tanyakan kepada orang-orang pada zaman sekarang: “Benda berbicara apa yang dapat kita perbandingkan dengan bentuk sebuah cambuk?” Jawaban yang paling mendekati atas pertanyaan ini adalah sebuah telepon genggam atau suatu perangkat komunikasi lainnya yang serupa itu. Bila kita ingat-ingat, perangkat komunikasi nirkabel, seperti telepon genggam atau telepon satelit, adalah perkembangan yang baru-baru ini terjadi, maka kita akan paham be-tapa futuristiknya gambaran Nabi Muhammad saw. 1.400 yang lalu. Maka, ini adalah satu lagi pemberitahuan akan waktu sebelum Hari Pengadilan di mana kita hidup di dalamnya.


Teknologi, yang dapat menyampaikan atau memindahkan suara dan gambar dalam jarak ribuan kilometer dengan begitu gampang dan menakjubkan, menunjukkan kesamaan yang amat menarik dengan pesan yang disebutkan di dalam hadis.


Dalam riwayat lainnya dari Nabi Muhammad saw., beliau menyoroti perkembangan teknologi komunikasi:

Tak ada Hari Pengadilan ... hingga seseorang berbicara dengan suaranya sendiri.
(Mukhtashar Tadzkirah karya Qurthubi)

Pesan dalam hadis ini sudah cukup jelas: ia menyatakan bahwa seseorang mendengar suaranya sendiri merupakan sebuah karakteristik Akhir Zaman. Tentu saja, bagi seseorang agar dapat mendengar suaranya sendiri, pertama-tama suara itu harus direkam dan kemudian didengarkan. Teknologi rekaman dan reproduksi suara adalah produk-produk dari abad ke-20. Perkembangan ini merupakan titik balik dari kemajuan sains, salah satunya yang memungkinkan lahirnya industri-industri yang bergerak di bidang komunikasi dan media. Rekaman suara kini sudah mencapai titik puncaknya, dengan perkembangan-perkembangan mutakhir dalam komputer dan teknologi laser.

Pendeknya, perangkat-perangkat elektronik pada hari ini, seperti mikrofon dan pengeras suara, telah memungkinkan untuk merekam dan mendengar suara seseorang, yang menunjukkan bahwa apa yang disebutkan dalam hadis di atas kepada kita telah menjadi kenyataan.

Apa yang dikatakan dalam hadis-hadis yang menggambarkan Akhir Zaman mengenai teknologi komunikasi tidak terbatas pada hadis yang dikutip di atas saja. Masih ada tandatanda lain yang sangat menarik dalam hadis-hadis lainnya:

Tanda hari itu: Sebuah tangan akan menjulur dari langit, dan orang-orang akan menyaksikannya.
(Ibnu Hajar Haytsami, Al-Qawl al-Mukhtashar fi ‘Alamat al-Mahdi al-Muntazhar)

 Melalui sarana satelit, segala macam siaran dapat dikirim secara langsung ke tujuan. Fakta bahwa Nabi saw. pernah memprediksikan perihal kemampuan seperti ini 1.400 tahun yang lalu adalah salah satu tanda yang lain.


Tanda hari itu adalah sebuah tangan menjulur di langit dan orang-orang pun berhenti untuk melihatnya.
(Al-Muttaqi al-Hindi, ‘Al-Burhan fi ‘Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman)
Jelaslah bahwa kata “tangan” dalam hadis di atas merupakan kiasan. Pada zaman dahulu, sebuah tangan yang dijulurkan dari langit dan orang-orang menyaksikannya, sebagaimana tersebut dalam hadis tadi barangkali tidak begitu berarti bagi mereka. Namun bila kita mempertimbangkan teknologi pada hari ini, pernyataan tadi dapat ditafsirkan dengan sejumlah cara. Misalnya, televisi, yang kini sudah menjadi suatu bagian yang tak terpisahkan dari dunia ini, dan ia, beserta dengan kamera dan komputer, dapat menjelaskan dengan sangat baik apa yang digambarkan oleh hadis tadi. Kata “tangan” yang disebut dalam hadis itu mungkin saja dipakai untuk mengiaskan kekuasaan. Bisa dipakai untuk menyebut gambar-gambar yang muncul dari langit dalam bentuk gelombang, yaitu, televisi.

Beberapa contoh lain yang relevan juga sangat menarik:

Suatu suara yang memanggil namanya … dan bahkan orang-orang di timur dan barat akan mendengarnya.
(Ibnu Hajar Haytsami, Al-Qawl al-Mukhtashar fi ‘Alamat al-Mahdi al-Muntazhar)

Suara ini akan tersebar ke seluruh penjuru dunia, dan setiap suku bangsa akan mendengarnya dalam bahasa mereka.
(Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi ‘Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman)

Sebuah suara dari langit yang mana setiap orang akan mendengarnya dalam bahasa mereka sendirisendiri.
(Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi ‘Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman)

Hadis ini menyebutkan sebuah suara yang akan terdengar ke seluruh penjuru dunia dan dalam bahasa setiap orang masing-masing. Jelaslah, yang dimaksud adalah radio, televisi, dan metode-metode komunikasi lainnya yang semacam itu. Adalah sebuah keajaiban bahwa, 1.400 tahun yang lalu, Nabi Muhammad saw. memberi isyarat suatu perkembangan yang bahkan tak terbayangkan pada seratus tahun yang lalu.

Tatkala Bediuzzaman Said Nursi menafsirkan hadis-hadis ini, beliau menerangkan bahwa hadis-hadis ini secara menakjubkan meramalkan kemunculan radio, televisi, dan perang-kat-perangkat komunikasi lainnya yang semacam itu.



KEMBALINYA NABI ISA A.S. SETELAH KEMUNCULAN NABI-NABI PALSU

Sudah dimaklumi bahwa, di sepanjang sejarah, telah banyak bermunculan nabi-nabi palsu. Demi mencari keuntungan bagi diri mereka sendiri, para pendusta ini telah melakukan caracara penipuan, dengan mengeksploitasi keluguan orang-orang. Juga dalam hadis-hadis ini, diberitahukan bahwa nabinabi palsu tersebut akan muncul sebelum Hari Pengadilan.

Saat Terakhir tak akan tiba sebelum muncul 30 Dajjal (para pendusta), yang masing-masing mengaku sebagai nabi Allah. (H.r. Abu Dawud)

Hadis di atas mengingatkan kepada kita perkembanganperkembangan pada zaman kita sendiri. Dengan mengambil untung dari harapan umat Islam dan Nasrani mengenai kedatangan Nabi Isa a.s. untuk yang kedua kalinya, sejumlah penipu telah mengaku-ngaku sebagai nabi dan kadang-kadang menimbulkan penderitaan yang besar.

Para pakar telah mencatat bahwa telah bertambahnya jumlah dari apa yang disebut sebagai para messiah yang mulai bermunculan pada tahun 1970an, dan yang semenjak saat itu telah meningkat secara substansial. Menurut para pakar ini, terdapat dua alasan mendasar peningkatan ini. Pertama adalah runtuhnya komunisme, dan kedua adalah peluang-peluang yang disediakan oleh teknologi Internet.

Kutipan-kutipan yang telah dipilih berikut ini adalah contoh yang membantu kita agar lebih baik lagi dalam memahami fenomena tersebut:

Kematian yang tampaknya dilakukan dengan antusias di perkampungan Cabang Davidian di Waco, Texas, yang telah merenggut nyawa David Koresh dan paling sedikit 74 orang pengikutnya …

Pekan kemarin di dua tempat di Swiss dan satu tempat di Kanada di mana 53 orang pengikut Jouret beserta anakanak mereka mati. Para polisi di kedua negara tersebut berusaha mencari tahu apakah kematian tersebut disebabkan oleh bunuh diri massal, pembunuhan massal, atau suatu kombinasi yang tidak lazim dari keduanya.

Sun Myung Moon, pendiri Gereja Unifikasi, menyebut dirinya sebagai sang Messiah pada Kedatangan Kedua dan bahwa keluarganya adalah keluarga pertama yang sejati dalam seluruh sejarah! … Gereja Unifikasi secara resmi didirikan pada tahun 1954 oleh Moon, yang menyatakan bahwa pada tahun 1936, tatkala dia berusia 16 tahun, Isa a.s. muncul kepadanya di lereng gunung di sebelah barat laut Korea dan mengatakan kepadanya bahwa Tuhan telah memilihnya untuk menjalankan misi menegakkan Kerajaan Surga di muka bumi.

Bukti mengerikan tentang pembantaian terburuk suatu sekte … Sampai 1.000 orang pengikut dikhawatirkan tewas sementara makin banyak lagi kuburan yang ditemukan di Uganda …

Ada suatu kejadian yang mengguncangkan seluruh penjuru dunia — bunuh diri massal terburuk dalam sejarah modern. Lebih dari 900 orang, anggota sebuah sekte, ditemukan bersama-sama dalam jarak yang rapat di hutan Amerika Selatan. Orang-orang yang tewas tersebut adalah para pengikut Pendeta Jim Jones, pemimpin People’s Temple (Anak-anak Sekte Kuil) di San Francisco. 

Al-Qur’an juga menerangkan kemunculan nabi-nabi palsu. Salah satu ayat yang bertalian dengan topik ini adalah sebagai berikut:

Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: “Telah diwahyukan kepada saya,” padahal tidak ada diwahyukan sesuatu pun kepadanya, dan orang yang berkata: “Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah.” Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanantekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu.” Di hari ini kamu dibalas dengan penyiksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. (Q.s. al-An’am: 93).

Sebagaimana yang dapat ditegaskan setelah memahami ayat ini, orang-orang tersebut tentu akan menerima balasan atas dusta yang telah mereka buat-buat.

Tak ada keraguan bahwa akan tiba suatu masa di mana semua kebohongan dari semua nabi palsu ini akan dihapuskan. Nabi Muhammad saw. memberitakan bahwa, setelah para pendusta tersebut lenyap, Isa a.s. akan kembali.

Kami telah menyebutkan sebelum ini bahwa al-Qur’an memberitakan tentang kembalinya Isa a.s. ke bumi, dan baik orang-orang Islam maupun Nasrani sama-sama sangat menunggu-nunggu peristiwa ini. Ada beberapa hadis dari Nabi Muhammad saw. yang merujuk tentang kedatangan Isa a.s. untuk yang kedua kalinya ini, dan bahwa informasi yang terkandung di dalam hadis-hadis ini tak dapat dipalsukan. (Ibnu Majah)

Terdapat bahan informasi penting lainnya yang sampai kepada kita melalui hadis-hadis ini. Kembalinya Isa a.s. akan terjadi pada fase kedua Akhir Zaman, dan akan menjadi sebuah tanda penting Hari Pengadilan. Dalam hal ini, hadis-hadis berikut ada kaitannya:

Saat Terakhir tak akan tiba hingga kalian menyaksikan turunnya Isa putra Maryam.
(H.r. Muslim)

Demi Zat yang jiwaku ada di tangan-Nya, putra Maryam, Isa a.s., tak lama lagi akan turun di tengahtengah kalian (orang-orang Islam) sebagai seorang pemimpin yang adil. (H.r. Bukhari)

As-Sa‘ah (Hari Kiamat) tak akan tiba hingga putra Maryam (yaitu Isa a.s.) turun di tengah-tengah kalian sebagai seorang pemimpin yang adil. (H.r. Bukhari)

Nabi Muhammad saw. memberitahukan apa yang akan dilakukan oleh Isa a.s. tatkala beliau kembali:

Pada waktu (menjelang) kematiannya, Isa a.s. akan muncul kembali di bumi ini selama empat puluh tahun. H.r. Abu Dawud)

Isa a.s., putra Maryam, akan turun, memerintah selama 40 tahun dengan kitab Allah dan sunnahku, lalu wafat. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi ‘Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman)

Isa a.s., putra Maryam, akan menjadi hakim yang adil dan pemimpin yang adil (di tengah-tengah umatku), mematahkan dan menghancurkan salib dan membunuh babi … Bumi ini akan dipenuhi oleh kedamaian sebagaimana bejana dipenuhi dengan air. Seluruh dunia ini akan mengucapkan dan mengikuti satu kalimat yang sama dan tak seorang pun yang menyembah selain Allah.
(H.r. Ibnu Majah)

As-Sa‘ah (Hari Kiamat) tak akan tiba hingga putra Maryam (yaitu Isa a.s.) turun ke tengah kalian sebagai seorang pemimpin yang adil, dia akan mematahkan salib, membunuh babi …
(H.r. Bukhari)

Dengan demikian, tatkala Isa a.s. kembali, doktrin-doktrin sesat seperti Trinitas, salib dan kependetaan, dan perbuatan perbuatan dosa seperti makan babi, akan disapu bersih, orang-orang Nasrani akan diselamatkan dari keadaan bid’ah yang mereka buat-buat, dan semua orang akan diseru agar hidup sesuai dengan agama yang haq dan nilai-nilai moral yang terkandung di dalam al-Qur’an.

Pada saat ini, terdapat sebuah pokok persoalan yang harus kita renungkan. Di dalam al-Qur’an dan hadis, tak ada keraguan bahwa Isa a.s. akan kembali ke bumi pada Akhir Zaman. Hari ini, di sisi lain, sebagian orang Islam meremehkan bukti-bukti yang terang benderang tentang kedatangannya itu, dan mengemukakan bahwa mungkin saja Isa a.s. akan kembali setelah kedatangan Nabi Muhammad saw. Akan tetapi, orang-orang Islam yang punya pikiran seperti itu hendaknya berusaha agar menginterpretasikan ayat-ayat dan hadis-hadis yang relevan secara obyektif dan tanpa prasangka.

Dan, kedua, tak ada kontradiksi antara fakta bahwa Nabi Muhammad saw. adalah nabi terakhir dan Isa a.s. akan kembali ke bumi. Tatkala Isa a.s. datang untuk yang kedua kalinya, beliau tidak akan membawa agama baru namun akan tunduk pada agama yang haq yang disampaikan oleh al-Qur’an dan Nabi Muhammad saw.

Seorang ulama besar Imam Rabbani berkata: “Isa a.s. akan turun dari langit, namun dia akan mengikuti jalan Nabi Muhammad saw.” (Imam-i Rabbani, Letters of Rabbani, Volume II, Letter 67); Iman Nawawi berkata: “… Beliau (Isa a.s.) akan datang dan menerapkan sunnah Muhammad saw.” (Al-Qawl al-Mukhtashar fi ‘Alamat al-Mahdi al-Muntazhar) Pada topik ini; Qadhi ‘Iyad berkata:
“Isa a.s. akan memerintah dengan hukum Islam dan akan menghidupkan kembali sunnah-sunnah yang telah diabaikan oleh umatnya.” (H.r. Ibnu Majah).

Ulama besar abad yang lalu, Bediuzzaman Said Nursi telah memberikan pemaparan yang menarik tentang perkara ini dalam kitabnya Risale-i Nur Collection. Menurut analisa Bediuzzaman, Isa a.s. akan kembali ke bumi dengan tubuh fisiknya pada Akhir Zaman dan akan menentang dan menepis ideologi-ideologi anti-agama yang mewakili filsafat materialisme dan naturalisme. Di bawah pemerintahannya, orang-orang Nasrani dan Islam akan bersatu dan kekuatan-kekuatan anti-agama akan disapu bersih. Kristenitas akan dibersihkan dari berbagai keyakinannya yang keliru, bid‘ah-bid‘ah dan mitos-mitosnya, dan menjadi tunduk pada al-Qur’an. Bediuzzaman mengatakan bahwa, dalam menyampaikan pemberitahuan ini, Nabi Muhammad saw. berlandaskan pada firman-firman Allah yang Mahabesar dan dengan demikian maka hal itu pasti akan terjadi.

Kini sampailah kita pada sebuah pertanyaan yang menarik. Bagaimana orang-orang bisa mengenali Isa a.s.? Tentu saja, indikasi paling jelas adalah bahwa beliaulah orang yang akan memiliki semua ciri yang umumnya ada pada diri seorang nabi sebagaimana disebutkan di dalam al-Qur’an. Di samping itu, beliau akan membawa sebuah tanda penting untuk menunjukkan bahwa beliaulah Isa a.s. Tatkala beliau tiba, tak akan ada seorang pun yang pernah melihat Isa a.s. sebelumnya secara pribadi dan dengan demikian tak ada seorang pun yang akan mengenalnya. Tak seorang pun yang akan dapat mengenalnya dengan penampilan fisiknya atau dengan suaranya. Tak seorang pun yang akan dapat mengatakan bahwa dia kenal Isa a.s. secara pribadi, atau melihatnya pada suatu waktu; tak seorang pun yang akan pernah mengetahui keluarga atau sanak kerabat beliau. Semua orang yang pernah mengenal beliau telah wafat 2.000 tahun yang lalu. Maryam a.s., Zakariyya a.s., murid-mu-rid beliau, yang telah hidup selama bertahun-tahun bersama beliau, serta orang-orang yang dulu pernah mendapat dakwah Isa a.s., telah wafat. Dengan demikian, tak akan ada seorang pun yang akan melihat kelahiran beliau, masa kanak-kanaknya, masa remaja atau dewasanya tatkala beliau datang untuk yang kedua kalinya. Tak seorang pun yang akan tahu apa pun tentang beliau.

Sebagaimana telah kami jelaskan di bagian awal dari buku ini, atas perintah Allah, “Jadilah,” Isa a.s. telah hadir ke dunia ini tanpa seorang ayah. Jelaslah, setelah sekian abad, dia tidak akan memiliki sanak kerabat yang masih hidup. Dalam hal ini, Allah membandingkan situasi Isa a.s. dengan penciptaan Adam a.s.:

Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia. (Q.s. Ali ‘Imran: 59).

Ayat ini mengungkapkan bahwa Allah berfirman “Jadilah” dan Adam a.s. pun tercipta. Isa a.s. pun telah diciptakan dengan perintah yang sama. Adam a.s. tidak memiliki ibu dan ayah sementara Isa a.s. hanya memiliki ibu tatkala beliau hadir ke dunia ini. Namun, manakala beliau hadir kembali untuk yang kedua kalinya, ibu beliau tidak akan hidup lagi.

Dengan demikian, kebingungan yang ditimbulkan oleh para messiah palsu yang akan muncul dari waktu ke waktu tidak mendatangkan hasil. Tatkala Isa a.s. kembali lagi ke dunia, tak akan ada peluang untuk menuding keraguan apa pun atas fakta bahwa orang itu adalah beliau. Tak seorang pun akan mampu menemukan alasan tepat untuk mengatakan bahwa beliau tidak mungkin adalah Isa a.s. Isa a.s. akan dikenali dengan satu karakteristik yang akan memisahkan diri beliau dengan setiap orang lainnya: tak seorang pun di dunia ini yang akan mengenali beliau.

Kesimpulan, informasi yang disajikan di sini hendaknya mengarahkan kita agar mengenali bahwa datangnya waktu dari janji-janji yang berkenaan dengan kedatangan Isa a.s., dan hal-hal yang akan beliau lakukan, sudah dekat. Tentu saja, sudah menjadi tugas kita untuk mempersiapkan diri dengan sebaikbaiknya guna menyambut orang yang diberkahi ini yang telah begitu lama kita tunggu-tunggu kedatangannya.



ZAMAN KEEMASAN

Tanda-tanda Zaman Keemasan, digambarkan dengan rinci oleh Rasulullah saw., adalah tanda-tanda penting Hari Pengadilan. Periode ini disebut “Zaman Keemasan”, karena gambarannya yang mirip dengan Surga oleh para ulama. Dapat dipahami dari hadis-hadis bahwa Zaman Keemasan akan tiba pada periode kedua dari Akhir Zaman.

Salah satu ciri utama periode suka cita ini adalah akan munculnya kemakmuran yang sangat melimpah. Hadis-hadis menekankan bahwa kemakmuran ini akan menjadi sebuah fenomena yang unik dalam sejarah:


Umatku akan mendapati suatu kemakmuran pada saat itu yang tak akan pernah ada taranya sebelumnya. (H.r. Ibnu Majah)

Umatku, baik yang saleh maupun yang jahat, akan diberkahi dengan berbagai karunia yang tak pernah mereka lihat sebelumnya.
(Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi ‘Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman)

Hadis lain menggambarkan kekayaan pada periode ini:

Pada periode ini, bumi akan menumpahkan keluar harta kekayaannya…
(Ibnu Hajar Haytsami, Al-Qawl al-Mukhtashar fi ‘Alamat al-Mahdi al-Muntazhar)

Salah satu hadis menceritakan bahwa tahun-tahun kerisauan dan kesulitan akan berakhir; tak seorang pun yang akan memiliki hajat. Bahkan tak didapati seorang pun yang akan diberi zakat:

Tunaikanlah zakat karena akan tiba suatu masa pada umat ini di mana seseorang akan keluar berkeliling membawa zakatnya namun tidak akan menemukan seorang pun yang akan menerimannya.
(H.r. Bukhari)

Kekayaan tentu akan berlipat ganda dan mengalir bagaikan air pada saat itu, namun tak seorang pun yang akan memungutinya. (H.r. Al-Halimi)

Karakteristik utama dari Zaman Keemasan adalah ditegakkannya keadilan dan kebenaran. Akan datang suatu masa di mana hukum dan keadilan mengganti kekhawatiran, konflik, dan ketidakadilan. Sebagaimana kita baca dalam hadis-hadis, “Bumi akan dipenuhi keadilan, menggantikan kekejaman dan penganiayaan.” (Ahmad Dhiya’ ad-Din al-Kamushkhanawi, Ramuz al-Ahadits) Di antara tanda-tanda yang paling signifikan dari periode ini adalah, tidak adanya letusan senjata, berakhirnya permusuhan, konflik, dan perpecahan sosial; dan terbinanya persahabatan dan cinta kasih di antara manusia. Jumlah uang yang luar biasa besar yang dibelanjakan untuk industri perang akan diinvestasikan untuk makanan, kesehatan, pembangunan, kebudayaan, dan pada hal-hal yang mendatangkan kebahagiaan atas umat manusia.

Ciri lainnya dari periode yang diberkahi ini adalah kembalinya fondasi-fondasi agama sebagaimana halnya dulu pada masa Nabi Muhammad saw. Hukum-hukum, mitos-mitos, dan tradisi-tradisi yang dibuat-buat setelah Islam dan tidak memiliki akar darinya akan dihilangkan. Perselisihan di kalangan orang-orang Islam dalam menjalankan praktik agama mereka juga akan berhenti.

Singkatnya, Zaman Keemasan akan menjadi masa penuh kekayaan, kemakmuran, perdamaian, kebahagiaan, kesejahteraan, dan kemudahan. Ia akan menjadi suatu zaman di mana perkembangan seni, kedokteran, komunikasi, produksi, transportasi, dan bidang-bidang kehidupan lainnya yang seperti itu akan terjadi sebagaimana tak pernah ada sebelumnya dalam sejarah dunia ini. Dan, orang-orang hidup sesuai dengan nilai-nilai moral al-Qur’an.



SETELAH ZAMAN KEEMASAN

Tatkala kita membaca riwayat para nabi di dalam al-Qur’an, kita lihat bahwa sebuah hukum ilahi yang penting berlaku di segala zaman. Umat-umat yang membantah rasul Allah yang diutus kepada mereka pasti dihancurkan, sementara mereka yang tunduk pada sang rasul memperoleh kekayaan material dan kedamaian spiritual yang dibawa oleh agama yang haq. Pada periode setelah para rasul ini, sebagian umat lalu menolak agama yang haq yang telah dengan jelas disampaikan kepada mereka, dan mulai mengada-adakan sekutu bagi Allah. Pertentangan dan konflik pun menyusul. Sesungguhnya, mereka sendirilah yang telah ikut andil dari akhir kehancuran yang mereka alami dengan tangan mereka.

Hukum ini pun tentu berlaku pula pada Akhir Zaman. Nabi Muhammad saw. memberitahukan bahwa as-Sa‘ah akan tiba setelah wafatnya Isa a.s. dan pada akhir Zaman Keemasan ini:

Setelah dia (Nabi Isa a.s.), maka Hari Pengadilan tinggal sebentar lagi.
(Ahmad Dhiya’ ad-Din al-Kamushkhanawi, Ramuz al-Ahadits)

Hari Pengadilan akan datang setelahnya (Nabi Isa a.s.).
(Ahmad Dhiya’ ad-Din al-Kamushkhanawi, Ramuz al-Ahadits)

Tentu saja, Akhir Zaman dan Zaman Keemasan akan menjadi kurun-kurun waktu di mana peringatan terakhir akan diberikan kepada umat manusia. Sejumlah hadis menyoroti bahwa kelak tak akan ada kebaikan yang tersisa setelah periode ini. Maka, kita melihat bahwa, tak lama setelah wafatnya Isa a.s., semua orang di dunia ini, yang bergelimang dengan kekayaan dari Zaman Keemasan, akan menjadi jahat dan menolak agama yang haq. Boleh dibilang bahwa dalam kondisi itulah as-Sa‘ah (Hari Kiamat) akan tiba, namun, tentu saja, hanya Allah yang Mahatahu.