Arsip

SYUBHAT KE ENAM BELAS

16. ISA AS. HAKIM YANG ADIL


"Wal ladzii nafsii biyadihi layusyikanna ay yanziila fiikumubnu maryama hakaman muqsithan...".

"Demi Allah yang jiwaku ditangan-Nya, sesungguhnya telah dekat masanya Isa anak Maryam akan turun di tengah-tengah kamu. Dia akan menjadi hakim yang adil..." (HR. Muslim No. 127).

Setiap orang yang dilahirkan ke dunia yang fana ini pasti akan dihakimi oleh Isa Al Masih as. Jikalau di dalam Al Qur'an sendiri banyak sekali didapati keterangan mengenai siapa Isa Al Masih as. itu, sedangkan Nabi Muhammad saw. juga lebih dekat dengan Nabi Isa as as. di dunia maupun di akhirat, alangkah baiknya jikalau kita mau mengikuti suri tauladan nabi yaitu kita sesama umat baik umat Islam, umat Kristen dan lain umat juga saling mengasihi membina kerukunan satu dengan yang lain selama-lamanya. Amin.
TANGGAPAN
Tinjauan Al Quran

Surat Al Fatihah dan At Thiin yang dikutip tersebut tidak salah. Bahwa hanya Allah saja Hakim Yang Maha Adil di Hari Kiamat. Namum di balik pemuatan kedua ayat tersebut terselip niat busuk, pendangkalan akidah. Setelah dikatakan bahwa Hakim Yang Adil itu hanyalah Allah, maka dilanjutkan dengan memuat penggalan hadits yang mengatakan bahwa Isa as. akan turun menjadi hakim yang adil. Akhirnya, pembaca secara tidak langsung dipaksa untuk berkesimpulan bahwa Isa as. mempunyai kekuasaan yang sama seperti Allah Swt., yaitu mengadili semua manusia pada hari pembalasan nanti. Sebab Yesus (Isa as) adalah penjelmaan Allah.

Hadits tersebut dengan sengaja dipotong agar seolah-olah bermakna demikian. Padahal bunyi lengkap Hadits tersebut adalah sebagai berikut:
"Dari Abu Hurairah r.a, katanya, Rasulullah saw. bersabda: "Demi Allah yang jiwaku dalam tangan-Nya. Sesungguhnya telah dekat masanya Isa putera Maryam akan turun di tengah-tengah kamu. Dia akan menjadi hakim yang adil, akan dihancurkannya salib, dibunuhnya babi, dihapuskannya pajak dan kekayaan akan melimpah ruah, sehingga tidak ada seorang pun lagi yang bersedia menerima pemberian" (HR. Muslim No. 127).

Terlihat jelas manipulasi dan kecurangan yang disengaja penulis. Sebab penggalan hadits bagian pertengahan sampai ujung bunyi hadits tersebut adalah pukulan maut terhadap iman Kristiani. Betapa tidak, kelanjutan bunyi hadits yang disembunyikan tersebut, apabila dianalisa secara rasional, akan dipahami sebagai berikut:
Isa anak Maryam akan turun
Maksudnya, bahwa turunnya Isa as. ke dunia bukan atas kemauannya sendiri, tapi diutus oleh Allah Swt. untuk melaksanakan apa yang ditugaskan kepadanya.
Isa akan menjadi hakim yang adil
Maksudnya, ketika turun ke dunia pada Hari Kiamat nanti, Isa akan memberikan kesaksian kepada manusia tentang apa yang mereka perselisihkan di antara mereka sepeninggalnya. Pada saat itu beliau akan memberikan kesaksian bahwa agama yang benar di sisi Allah adalah Islam (Qs. Aali 'Imraan 19).
Akan dihancurkannya salib
Maknanya bukan berarti bahwa Yesus (Isa as) akan mematahkan satu-persatu semua salib dalam gereja di seluruh dunia. Wah, kapan selesainya. Maknanya, karena Nabi Isa as memberikan kesaksian bahwa agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam dan dia tidak pernah mengajarkan doktrin penebusan dosa dengan penyaliban, maka otomatis semua pemeluk Kristen akan berbondong-bondong masuk Islam. Nah, karena semua umat Kristen nanti akan masuk Islam, maka kosonglah gereja. Itulah maknanya menghancurkan salib.
Dibunuhnya babi, bukan berarti bahwa ketika Yesus (Isa as) turun ke dunia dia sendiri yang akan membunuh semua babi yang ada di dunia satu-persatu, bukan! Kapan selesainya. Maknanya ialah jika Nabi Isa as turun ke dunia, dia akan memberi kesaksian bahwa agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam. Karena boss mereka sendiri yang mengatakan demikian, semua orang yang mengaku pengikutnya pasti berduyun-duyun masuk Islam. Karena semua yang mengaku pengikutnya sudah masuk Islam, maka tentu tidak ada lagi yang mau makan babi bukan? Itulah makna hadits "dibunuhnya babi". 

Semoga kita semua diberikan kekuatan oleh Allah untuk menjaga kemurnian Dinul Islam ini dari para perusak, dan semoga Allah mmebukakan pintu bagi terwujudnya Ummatan Wahiidatan, dan semoga Laknat Allah kepada orang-orang yang membuat keragu-raguan atas syariat Allah, kitab Allah.
Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mu'min bertawakkal. (QS Aali Imraan 160)

Hai orang-orang mu'min, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS Muhammad 7)

   
Maraji:
1. Terjemah Al Quran Al Kariim
2. Al Kitab LAI 1999
3. Buku Dialog Santri Pendeta, Masyhud MS, Pustaka Dai
4. Muallaf meluruskan Pendeta, H. Insan L.S. Mokoginta (Wenseslaus), Yay. Muhtadien Jakarta